Ratakan Lahan Warga, Anggota DPRD Sumut Kecam Sikap BODT dan Ketidakpedulian Bupati Tobasa
PATROLINEWS.COM, Bandung – Tindakan Badan Otorita Danau Toba (BODT) yang meratakan lahan warga Desa Sigapiton Kecamatan Ajibata, Kabupaten Tobasa, mendapat kecaman dari anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara.
Jubel Tambunan yang juga merupakan Sekretaris Fraksi Partai Nadem DPRD Sumut mengatakan, dirinya sangat menyesalkan dan mengecam tindakan BODT yang tanpa sosiliasi kepada warga Desa Sigapiton langsung meratakan lahan mereka.
Lanjut Ketua DPD Partai Nasdem Tobasa itu, seharusnya Bupati Tobasa dan pihak BODT secara maksimal melakukan pendekatan-pendekatan dan musyawarah kepada masyarakat.
“Kita bukan anti pembangunan. Kita mendukung program pemerintah untuk memajukan Danau Toba tetapi jangan sampai mengesampingkan kepentingan masyarakat,” tukas Jubel kepada Patrolinews.com, Jumat (13/9/2019) usai melakukan rapat kunjungan kerja ke Pemprov Jawa Barat.
Selain itu, Wakil Ketua Komisi D Tobasa ini mengatakan, Bupati Tobasa dan BODT telah menjatuhkan harga diri suku Batak Toba dengan aksi ibu-ibu yang telanjang itu.
“Menunjukkan aurat di depan umum merupakan hal yang sangat terlarang di adat Batak. Dengan sangat terpaksa ibu-ibu warga Desa Sigapiton melakukan aksi telanjang, namun karena tindakan BODT yang meratakan lahan mereka. Jadi BODT dan Bupati Tobasa ini yang menjatuhkan harga diri suku Batak Toba. Tentu ini tidak lain juga karena tidak adanya peran Bupati Tobasa melakukan sosialisasi,” tegasnya.
Oleh karena itu, Wakil Sekretaris Fraksi Nasdem DPRD Sumut ini meminta agar BODT menghentikan segala tindakan ‘perampasan’ lahan secara paksa milik masyarakat Desa Sigapiton.
“Kita minta Bupati dan BODT segera menghentikan tindakannya, itu perampasan namanya. Jangan kita menyakiti hati rakyat. Kalau itu hak rakyat harus dibicarakan. Segera lakukan pertemuan dengan masyarakat melalui Tokoh-tokoh agama dan adat di Tobasa. Kita tidak ingin pembangunan di Tobasa terhalang. Jangan Bupati hanya sebagai penonton, harus berperan aktif kepada masyarakatnya,” tandasnya.
Diketahui, Badan Oorita Danau Toba (BODT) pada Kamis 12 September 2019 mengirim alat berat ke Desa Sigapiton, bermaksud membangun jalan bagian dari pengembangan industri pariwisata di Kawasan Danau Toba.
Namun, sebanyak 20 orang omak-omak atau ibu-ibu di Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara, melakukan aksi buka baju melawan aparat keamanan yang dikerahkan Badan Otorita Danau Toba (BODT), Kamis 12 September 2019 siang.
Aksi itu dilakukan karena mereka tidak terima tanah adat mereka dibabat habis oleh alat berat yang turun ke lokasi sejak pagi untuk meratakan lahan guna pembukaan jalan pariwisata yang dikelola BODT. (Pnc-1)