Belum Ada ‘Buah Tangan’ DPD RI Asal Sumut di Kawasan Danau Toba
PATROLINEWS.COM, Medan – Kawasan Danau Toba (KDT) memiliki peranan penting dan strategis dalam rangka mewujudkan Danau Toba sebagai tujuan wisata nasional dan dunia. KDT memiliki ruang yang luas, mulai dari ruang pertanian,perikanan, hutan, permukiman, perhotelan, wisata, dan ruang lainnya. Seluruh ruang di KDT sudah mulai tertata dengan baik, ditandai dengan berbagai pembangunan di KDT. Namun sangat disayangkan, sampai saat ini belum ada ‘buah Tangan’ dari Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Sumut di KDT yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
Demikian penilaian yang disampaikan Yonge L. V. Sihombing, SE, MBA yang merupakan bakal calon (Balon) DPD RI Periode 2019 – 2024 kepada Patrolinews.com, Selasa (17/4/2018) terkait minimnya perhatian anggota DPD RI asal Sumut terhadap Kawasan Danau Toba (KDT).
“DPD RI Asal Dapil Sumut seharusnya berperan aktif dalam mempromosikan objek wisata yang ada di Kawasan Danau Toba. Misalnya mempromosikan kepada anggota DPD RI. Bila perlu mengundang para DPD RI untuk berwisata ke KDT,” ungkap Yonge yang saat ini sebagai Staf Ahli Ketua DPRD Sumut.
Menurut Yonge bahwa seluruh ruang di KDT sudah mulai tertata dengan baik, ditandai dengan berbagai pembangunan di KDT. Sebab Pemerintah Pusat telah menetapkan langkah Strategis Pembangunan Kawasan Danau Toba (KDT) antara lain:Mempercepat pengembangan akses udara dengan memperpanjang landasan pacu dan layanan Bandar Udara Sibisa di Kecamatan Ajibata, Toba Samosir (Tobasa).
- Pembangunan sarana pendukung penginapan di kawasan Danau Toba.
- Pembangunan jalan tol dari Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) menuju Parapat.
- Pengerukan dan pendalaman danau di kawasan Tano Ponggol.
- Pembersihan kawasan Danau Toba.
- Penyediaan wilayah Toba seluas 500 hektare untuk “eco tourism”.
- Pembuatan Peraturan Presiden (Perpres) Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba.
- Menggencarkan promosi lengkap dengan sejarah terbentuknya Danau Toba.
“Ditambah, dana triliunan rupiah telah diglontorkan pemerintah pusat ke KDT, namun lagi-lagi, DPD hanya mendorong menyemangati kabupaten kota dan pihak-pihak terkait dengan KDT saja,” katanya.
Oleh karena itu, Yonge menyarankan agar DPD RI asal Dapil Sumut perlu juga melakukan berbagai bentuk kegiatan kreatif untuk mempromosikan objek-objek wisata yang ada di KDT, yang dapat mengundang para pengunjung, baik lokal, daerah, dan nasional.
“Hal ini tampaknya belum dilakukan secara optimal dilakukan, sehingga belum ada ‘buah Tangan’ DPD RI asal Sumut di KDT, yang dapat dirasakan oleh masyarakat di KDT. DPD sering berlindung di kewenangan yang terbatas, tapi yang terbatas itu juga belum digunakan dengan optimal, akhirnya mendekati nihil,” ujar dosen FE Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan ini.
Harapannya, DPD RI dapil Sumut mendorong sinegitas rencana pembangunan dengan rencana tata ruang di tingkat kabupaten pada wilayah kawasan Danau Toba, tingkat provinsi dan nasional.
Lanjut mantan wartawan ini mengatakan ada 7 (tujuh) destinasi andalan di sekitar Danau Toba yang bila dikelola dengan baik akan dapat memberikan masfaat untuk kesejahteraan masyarakat disana, yaitu:
- Pulau Samosir
- Parapat
- Pulau Sibandang
- Tongging
- Bakara
- Pantai Lumban Silintong Balige
- Pusuk Buhit
Selain itu, Master Bisnis Administrasi dari Barkley University ini menilai agar kedepan anggota DPD RI dapil Sumut perlu meningkatkan perannya sebagai Duta Promosi Pariwisata Kawasan Danau Toba baik di tingkat lokal, daerah, nasional, dan internasional, tutupnya. (Ndo)