Reses di Kelurahan Sihitang, Sutrisno Pangaribuan Janjikan Perbaikan Sekolah dan Pendidikan Guru
PATROLINEWS.COM, Tapsel – Kegiatan Reses II Masa Sidang V DPRD Provinsi Sumatera Utara, 15 – 22 Januari 2019 digelar Anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan di Kelurahan Sihitang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan pada Kamis (17/01/2019) sekira pukul 20.30 Wib.
Sebelum menggelar kegiatan reses ketiga itu, Ketua Komisi D DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan menyempatkan meninjau kampung terpencil Dusun Sibulu Tolang, Kelurahan Sihitang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kamis (17/01/2019) sekira pukul 11.00 Wib.
Meski lelah usai melakukan peninjauan, semangat politisi muda dari partai banteng moncong putih itu tak juga surut.
Pukul 20.30 Wib, kegiatan reses dimulai dengan dihadiri ratusan warga Kelurahan Sihitang.
Sekari Gulo alias Ama Warni mengeluhkan kondisi Dusun Sibulu Tolang yang belum dialiri listrik. Selain itu, fasilitas yang dimiliki SD Negeri Jauh sangat minim.
“Jumlah warga sini hampir 100 KK , listrik tidak ada, kursi dan meja SD Negeri Jauh bolong-bolong dan kami masyarakat sini yang membangun sekolah itu,” tambah Sekari Gulo yang pernah menjabat sebagai Kepala Dusun Sibulu Tolang.
“Masa pemilihan 2004, pernah Bapak Yasona Laoli menitipkan pesan kepada DPRD kabupaten yang terpilih agar memperhatikan SD Sibulu Tolang. Tapi hingga kini setelah duduk sebagai anggota dewan, tak satupun yang memberikan perhatian,” katanya.
Kondisi SD Negeri Jauh harus diakses dengan berjalan kaki sejauh 6 km dengan menyeberangi sungai, sehingga membuat buku pelajaran siswa terendam air dan rusak.
“Tolong Pak diperhatikan agar akses jalan ke Sibulu Tolang dapat difasilitasi,” pintanya.
Sedangkan Pdt Desman Jaya Zai menyampaikan rasa sukacita atas kedatangan Anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan ke Kelurahan Sihitang dan meninjau Langsung Dusun Sibulu Tolang .
“Selamat datang kepada Bapak Sutrisno Pangaribuan yang sudah datang dan meninjau langsung wilayah Sihitang dan Sibulu Tolang. Sekali lagi Pak, kami senang, kami bahagia, bapak menyempatkan datang ke sekolah dan gereja.Tetapi kami juga mengharapkan agar diperhatikan untuk pembangunan rumah ibadah. Hanya itu yang boleh kami sampaikan. Kami hanya mampu mendoakan Bapak dan bila ada yang kurang mohon dimaklumi,” ungkapnya.
Sementara, perwakilan Guru SD Jauh Sibulu Tolang Farianus Giawa mengatakan sekolah SD Jauh tidak layak dijadikan untuk aktivitas belajar mengajar ditambah akses jalan menuju sekolah itu tidak ada.
“Kadang kami minta buku lalu saat membawa keatas malah sudah ada yang robek. Itulah yang terjadi karena sulitnya akses untuk menuju ke sekolah. Kemudian komite sekolah tidak ada, padahal murid kita ada 135 orang. Jadi kendala kita adalah jalan, bila kita ingin membangun sekolah maka kesulitan untuk membawa bahan bangunan,” paparnya.
Lain lagi keluhan Ina Mesra dari Sihitang Lombang mengatakan daerah mereka memang dekat ke kota, namun sudah 15 tahun tidak ada lampu jalan.
Mulai dari pemilihan walikota sampai DPR tidak ada terealisasi. Jadi harapan kami tinggal kepada bapak Sutrisno, ungkapnya.
Mewakili RT Lingkungan III, Halawa mengatakan salah satu kebutuhan daerahnya adalah lampu jalan, bila tidak bisa, warga berharap difasilitasi lampu jalan tenaga Surya.
Selain itu, Halawa menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Sutrisno Pangaribuan atas informasi BPJS Kesehatan disampaikan.
“Tapi hanya orang-orang tertentu saja memperoleh BPJS, masalah Rastra banyak yang tidak layak menerima malah menerima. Mengapa pemerintah ini seperti itu, sejak dulu saya juga tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah. Malah orang yang punya sepeda motor dan parabola yang menerima,” katanya.
“Dulu masa saya, guru honor mendapat bantuan Rp.900 ribu walau saya tidak tamat SD, malah sekarang guru SD sudah tamat SMA hanya mendapat Rp.500.000 saja. Jadi guru itu menjadi malas belajar, padahal guru itu mengajar selama 26 hari selama 1 bulan. Jadi tolonglah diperhatikan juga guru-guru ini Pak,” tukasnya.
Menjawab aspirasi warga, Sutrisno Pangaribuan mengatakan sejak hadir pada Natal 2018, dirinya mendapat informasi bahwa ada tempat yang belum teraliri listrik, ternyata setelah melakukan peninjauan persoalannya bukan listrik tetapi jalan.
“Diatas saya sudah mencatat persoalan desa ini, yaitu akses jalan, gedung sekolah, fasilitas kesehatan dan listrik. PLN akan cepat memasang jaringan listrik bila akses jalan sudah tersedia. Namun besok saya akan membawa petugas PLN ke sini akan segera listrik dipasang,” terangnya sekaligus disambut tepuk tangan warga.
Sutrisno juga berjanji akan memfasilitasi guru-guru SD Jauh agar mampu menjadi sarjana pendidikan.
“Saya terkejut melihat pemerintah kota ini yang tidak perduli terhadap guru-guru. Harusnya pemerintah menyekolahkan mereka agar menjadi sarjana pendidikan. Kita nanti akan fasilitasi guru-guru agar dapat beasiswa kuliah di Universitas Terbuka dengan kelas jarak jauh. Dana masalah SD saya akan perjuangkan agar sekolah itu menjadi sekolah definitif,” jelasnya.
Terkait masalah akses jalan, Sutrisno mengatakan nantinya masalah itu akan disampaikannya langsung kepada Walikota Padangsidimpuan.
Masalah tas anak sekolah, nanti akan saya ajak teman saya melalui CSR agar memberikan tas kepada anak-anak agar bukunya tidak basah lagi, jelasnya.
Usai reses, Sutrisno membagikan hadiah bagi warga yang mampu menjawab kuis yang diajukan. Pertanyaan Quis seputaran nama-nama menteri jajaran Presiden Jokowi dan pelafalan isi Pancasila.
Dikatakannya, kegiatan Quis yang dilakukan agar masyarakat tidak jenuh mengikuti acara reses dan lebih mengingat butir-butir Pancasila sehingga masyarakat dapat lebih mencintai negara Republik Indonesia.
Sutrisno juga membagikan tas yang terbuat dari kain, sebagai bentuk pengganti Tas Asoy yang sering dibawa ibu-ibu saat berbelanja.
“Saya akan membagikan tas kepada para ibu agar tidak mengunakan tas plastik saat berbelanja. Mengapa itu saya lakukan, tas plastik baru dapat diuraikan selama 400 tahun. Jadi kalau berbelanja gunakanlah tas yang saya berikan. Mari kita bersama- sama menjaga lingkungan hidup,” ajaknya.
Sutrisno juga memberikan 1 set bola Volley dan bola kaki kepada warga agar memiliki kegiatan positif.
“Bakat-bakat anak harus kita dukung dan kembangkan.Jadi anak – anak yang punya bakat menyanyi harus melatih vokalnya,” saran Sutrisno. (Pnc-1)