PATROLINEWS.COM
Memantau Anda !

Pesan Psikolog Bagi Paslon Kalah Pilkada

0 738

PATROLINEWS.COM, Medan – Tahap awal dalam menghadapi duka cita seperti kekalahan dalam Pilkada adalah melakukan penyangkalan (Denial). Denial merupakan salah satu bentuk defence mechanism (mekanisme pertahanan) demi melindungi ego yang terluka.

“Tentunya kita tidak akan pernah siap menghadapi kegagalan. Semua berharap akan kemenangan. Akibatnya, ketika dihadapkan pada kegagalan maka harga diri pun menjadi hancur. Harapan yang telah dicanangkan menjadi hancur berantakan,” terang Irna Minauli yang merupakan Psikolog yang bekerja di kantor Minauli Consulting, Kamis (28/6/2018).

Irna menjelaskan bahwa dalam kondisi jiwa yang rapuh ini maka secara psikologis orang banyak yang mengembangkan mekanisme pertahanan jiwa.

“Menurut para psikoanalisis seperti Sigmund Freud, ada banyak bentuk defence mechanism ini, salah satunya adalah penyangkalan. Kita seolah tidak percaya dengan kenyataan yang harus dihadapi, yang dirasakan sangat pahit,” pungkasnya.

Lanjut Psikolog tamatan Universitas Padjadjaran menjelaskan, pada kasus mereka yang mengalami kekalahan, mereka tidak percaya bahwa dirinya kalah. Mereka akan mengembangkan perasaan bahwa banyak orang yang memilihnya. Tidak mungkin mereka mengalami kekalahan setelah semua usaha dan jerih payah yang dilakukan.

Tahap selanjutnya dari defence mechanism ini adalah mereka mulai mencari kambing hitam (scape goating). Dengan melemparkan kesalahan pada orang lain mereka berharap bahwa kekalahan itu bukan semata karena kesalahan mereka sendiri.

Tanpa disadari, ketika mereka menyalahkan orang lain sebenarnya mereka sedang melakukan defence mechanism proyeksi.

Pada dasarnya, lanjut Irna bahwa orang akan memproyeksikan apa yang mereka pikirkan atau apa yang biasa mereka lakukan dan melihat seolah orang lain itu juga akan melakukannya.

“Katakanlah, seseorang yang biasa melakukan kecurangan maka dia akan memproyeksikan dirinya seolah orang lain sedang melakukan kecurangan terhadap dirinya,” pungkas Managing Director Minauli Consulting itu.

Untuk tahap awal, barangkali bentuk-bentuk defence mechanism ini tergolong normal. Akan tetapi, untuk jangka panjang hal ini dapat membahayakan keseimbangan jiwa karena mereka tidak akan pernah menerima realita sehingga hidup di bawah bayangan yang mereka ciptakan sendiri. Padahal, salah satu karakteristik dari gangguan jiwa adalah ketika seseorang lepas dari kontak dengan realitas.

Dikhawatirkan mereka kemudian akan mengembangkan delusi atau waham yang menjadi awal terbentuknya berbagai gangguan jiwa seperti skizofrenia dan paranoia.

Oleh karenanya, Irna menyarankan kepada pasangan calon yang kalah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) agar jangan terlalu lama atau terlalu banyak menggunakan defence mechanism. (Nando)

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy