PATROLINEWS.COM
Memantau Anda !

Pemdes Wirakanan Atasi Kendala Hama Pertanian

0 22

 

PATROLINEWS.COM, Indramayu- Pertanian di Desa Wirakanan kebetulan pada tahun ini terkendala hama lodoh, yang kedua hama tikus. Kedua hama tersebut kita sudah berupaya untuk penanganannya.

Demikian dikatakan H Nurkat Hadikusomo, Kuwu/Kepala Desa Wirakanan Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat, Selasa (2/8/2022) sekira 10.00 WIB di aula Desa Wirakanan.

Lebih lanjut H Nurkat Hadikusomo mengatakan, Pertama untuk hama lodoh, kita sudah mendatangkan POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan,Red) dan penelitian dan juga sosialisasi terhadap masyarakat termasuk juga pembagian obat-obatan untuk penyemprotan masal. Yang kedua, untuk hama tikus itu kita sudah melakukan dari upaya pencegahan berupa pengumpanan tikus sebelum tanam, geropyokan tikus setelah tanam dan setelah memupuk.

Tetapi ya memang, Kata H Nurkat Hadikusomo, wabahnya atau hamanya lagi ganas untuk tahun ini. Sehingga untuk Desa Wirakanan itu prediksi kita juga belum mengambil informasi dari berbagai kelompok tani (Poktan) yang berada di Desa Wirakanan, karena masih belum panen. Tapi, yang sudah panen itu tingkat pendapatannya menurun. Padahal itu yang termasuk bagus tidak ada kendala. Dapatnya itu sekitar 4 ton tapi itu kotor atau bersihnya itu disekitaran 3,3 atau 3,4 ton per bau atau juga mungkin perhektarnya sekitar 5 tonan dari 9 ton pada waktu musim rendeng.

Masih kata H Nurkat Hadikusomo, Kendala yang kedua masalah tikus, ini kan belum panen tetapi mungkin pendapatannya juga akan semakin berkurang. Tapi kalau biaya produksi, Insyalah masih panen masih bisa menutupi kebutuhan dari operasional tanam padi. Tapi untuk sampai berlebihan untung juga gak kayanya untuk yang terkendala hama. Termasuk yang ketiga ini yang tanamnya khusus tanamnya belakangan itu ada juga hama slundepnya, jadi keluarnya sekitar 10 sampai 20 persen itu ada yang putih tapi untuk hama tikusnya itu aman, tapi hanya itu slundep sekitar 10 sampai 25 persen itu keluar slundepnya.

Jadi, Kata H Nurkat Hadikusomo, di Desa Wirakanan itu Alhamdulliah 50 persen itu dari areal 500 hektar atau mungkin kurang lebihnya 250 hektar itu panen secara normal, ya kisaran 3 sampai 4 ton. Tapi yang 50 persennya lagi kemungkinan pendapatannya berkurang dari standar. Kita belum tau ya belum panen tapi kemungkinan ya paling perbaunya pendapatannya per 500 bata atau 7100, itu prediksi antara 1,5 ton sampai 2 ton.

Dikatakannya, Untuk mengatasi slundep dengan cara di obat dan obatnya harus sistemik, juga dosisnya harus tepat, sehingga harus tepat sasaran, tepat dosis, dan tepat manfaat. Harusnya seperti itu, cuma karena hama slundep itu tidak kelihatan, terkadang petani itu tatkala melihat tanamannya punggungnya subur, bagus, dianggapnya tidak ada penyakit. Padahal hama slundep kan awalnya dari kupu. Tatkala ada kupu pasti ada telor. Nah, tatkala ada telor tidak 100 persen pun pasti ada yang menetas jadi ulat kecil. Nah, itulah kendalanya atau yang disebut hama slundep ya seperti itu.

Masih kata H Nurkat Hadikusomo, Karena perlu kita ketahui bersama area Wirakanan itu masuk 2 balai yaitu balai dari BBWS Citarum dan BBWS Cimanuk Cisanggarung. BBWS Citarum sumber airnya adalah dari Jatiluhur dan BBWS Cimanuk Cisanggarung dari Rentang. Tetapi 2 sumber mata air tersebut kami Desa Wirakanan atau area Wirakanan itu termasuk area yang paling hilir. Sehingga tatkala musim gaduh kami sangat mengharapkan turunnya hujan karena apalagi sekarang ini banyak kendala.

Kalau dari Citarum itu ada proyek normalisasi syphon BTT (Bantaran Tarum Timur) 11 A di wilayah Cikampek. Tatkala di jalur Rentang itu juga ada kendala modernisasi saluran air, sehingga jatah air itu jadi terkendala karena pengerjaan proyek-proyek tersebut. Tetapi kita pemerintah desa wirakanan melalui musyawarah desa (Musdes) memutuskan untuk tanam lebih cepat, untuk mengantisipasi.

Lebih lanjut Ia mengatakan, Di Desa Wirakanan itu ada 7 Poktan. Di Blok Pengodengan ada 3 Poktan yaitu ada Poktan Mekarsari 1, Mekarsari 4 dan Mekarsari 7. Di blok Tipar ada 2 Poktan yaitu Mekarsari 2 dan Mekarsari 6. Di blok Kemped juga ada 2 yaitu Mekarsari 3 dan Mekarsari 5. Jumlah areanya dari 7 Poktan ini sekitar 508 hektar.

Dijelaskannya, Bagi petani yang belum daftar asuransi pertanian cara daftarnya ke Poktan masing-masing. Yang mengkoordinir, yang mendata, untuk hal ini yang tahu siapa-siapa saja yang masuk asuransi pertanian itu adalah Poktan, karena yang mendatanya buka kami pemerintah desa tapi Poktan-poktan yang berada di wilayah Wirakanan ini.

Kalau masalah pembangunan-pembangunan, Kata H Nurkat Hadikusomo, Alhamdulillah dalam 11 bulan kami menjabat dan Insyaallah inginnya kita nanti di 17 Agustus itu satu tahun aaya menjabat sebagai Kuwu Desa Wirakanan Insyalah kami akan memyampaikan dalam rapat desa tentang apa-apa saja yang sudah dilakukan di pemerintah desa. Tetapi intinya Alhamdulillah di 11 bulan ini saja sudah kami laksanakan pembangunan-pembangunan dimasa kepemimpinan saya. Baik pembangunan itu yang bersumber dari APBDes, maupun dari APBD Kabupaten dan juga dari APBN, dan juga dari Banprov. Alhamdulillah dipembangunan-pembangunan sudah banyak dilakukan oleh pemerintah desa Wirakanan.

“Kami sebagai pribadi dan juga Kuwu jelas kami juga hanya sebagai manusia biasa yang tentunya masih ada kekurangan-kekurangan atau kekhilafan-kekhilafan yang Insyaallah bisa kami perbaiki di masa yang akan datang,” kata H Nurkat Hadikusomo.(Baebudin)

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy