PATROLINEWS.COM, Medan – Ternyata faktor usia tidaklah menjadi penghalang bagi kita untuk menorehkan prestasi, buktinya Pebiliar Provinsi Jawa Tengah berumur 74 tahun, berhasil menambah 1 medali emas setelah berhasil mengalahkan Pebiliar DKI dalam laga Final 3 Cushion Single di PON XXI/2024 Aceh – Sumut pada Kamis (12/9/24) di venue Pardede Hall Medan.
Pebiliar Jawa Tengah (Jateng) Tan Kong A diketahui merupakan pebiliar tertua dalam ajang PON XXI Aceh-Sumut kali ini dan berhadapan dengan Pebiliar DKI Rudi Hasan. Pertandingan menetapkan 40 point/50 inning, dimana pemain harus mengejar skor 40 poin dalam 50 pukulan.
“Senang banget, kemenangan ini menjadi emas kedua setelah saya berhasil mengalahkan DKI. Saya persembahkan emas ini untuk seluruh warga yang telah mendoakan saya,” tukas Pebiliar Jateng Tan Kong A.
Poin Pertama berhasil dicetak Pebiliar Jateng dengan skor 1 pada inning 2. Selanjutnya diimbangi Pebiliar DKI dengan skor 1 pada inning 3. Sementara pada inning 30, Pebiliar DKI Rudi berhasil memimpin skor 24 poin sedangkan Jabar 20 poin.
Namun di inning 40, Pebiliar Jateng berhasil meningkatkan skor, sehingga kedudukan skor menjadi 29 poin dan DKI 26 poin. Inning 46, Pebiliar Jateng berhasil menang dengan skor 40 poin, sedangkan pebiliar DKI hanya cetak skor 27 poin.
Usai memenangkan pertandingan, Pebiliar Tan Kong A mengaku gembira dan bermain tanpa beban melawan Pebiliar DKI Rudi Hasan. Kuncinya dengan menjaga bola agar permainan lawan tidak berkembang.
“Saya pemain termuda disini, eh pemain tertua. Senang banget bisa menang dan saya tanpa beban bermain tadi. Dalam permainan tadi, saya berusaha menjaga bola agar dia (Rudi,red) jangan berkembang. Dan masih ada 2 pertandingan lagi kedepannya. Dan ini perolehan emas kedua dalam pertandingan biliar,” ujarnya.
Lanjut Tan, kemenangan ini menambah semangat dirinya untuk kembali bertanding kedepannya.
“Saya menjadi semangat lagi, dulu saya tertidur, selama ini saya tertidur. Dan kemenangan ini saya persembahkan untuk masyarakat yang telah mendoakan saya,” tukas Tan.
Diketahui, Tan telah mengikuti pertandingan sejak tahun 1996. Dan telah mulai menyentuh stick biliar pada usia 13 tahun, namun belum serius. Dan mulai serius di usia sekira 18 tahun. (Fernando Sitohang)