Dua Atlit Biliar Putri Sumut Kandas Raih Medali di PON XXI/2024 Aceh-Sumut
PATROLINEWS.COM, Medan – Harapan Pebiliar Putri Provinsi Sumatera Utara akhirnya kandas untuk meraih medali dalam PON XXI/2024 Sumut-Aceh yang dilaksanakan venue billiar Pardede Hall Medan pada Jumat (13/9/24) pada 2 nomor pertandingan yang sama.
Pebiliar Sumut Lionnie Amanda kalah saat bertanding melawan Pebiliar D.I Yogyakarta Rissa Oktaviana dalam nomor Last 16/10 Ball Single dengan skor 5:7.
Dalam pertandingan yang berbeda dan masih dalam nomor yang sama, Last 16/10 Ball Single, Pebiliar Sumut Alisya Nafa Fadillah Nasution juga kalah saat melawan Pebiliar Kalsel Novia Ningsih dengan skor 4:7
Salah satu Pelatih Biliar Sumut Muhammad Padly Caniago mengatakan, awalnya berharap dari salah satu Pebiliar putri menorehkan medali, namun hasilnya berbeda.
“Memang selama pelaksanaan PON, Pebiliar putri belum pernah mendapat medali. Dan kedepannya akan kita evaluasi untuk memperbaiki kekurangan yang ada,” pungkas Padly.
Lanjut Padly menjelaskan, bahwa dari teknik bermain Pebiliar putri Sumut sudah cukup bagus, namun kurang maksimal mengatasi tekanan dan jam terbang.
“Saat Pelatda pun kita cuma dapat sekali tryout, jadi kurang jam terbanglah. Walaupun Lionnie Amanda sudah beberapa kali ikut di PON. Alisya juga kurang jam terbang. Mudah-mudahan kedepannya dapat membela Sumut dengan lebih baik,” harapnya.
Terpisah, Pebiliar Sumut Alisya Nafa Fadillah Nasution mengaku baru pertama kali bertanding dalam PON dan kekalahan melawan Pebiliar Kalsel dominan karena masih grogi sehingga banyak melepaskan bola.
“Secara permainan lawan saya sebenarnya biasa aja tapi saya masih deg-degan, jadi banyak bola lepas, seharusnya gampang jadi susah. Dan ini baru pertama mengikuti PON. Kedepannya memang harus lebih banyak latihan dan bertanding diluar Sumut agar dapat lebih maksimal mengelola tekanan dan jam terbang. Karena klo di Sumut, itu-itu aja atletnya,” tukas mahasiswi jurusan Teknik Industri USU ini.
Alisya menambahkan, bahwa dirinya awalnya merupakan atlet Taekwondo namun baru mulai menggeluti biliar pada tahun 2020 pada saat covid.
“Tertariknya pada saat covid tahun 2020, karena nggak bisa berlatih Taekwondo jadi mulai menggeluti biliar.
Saat itu diminta dan dilatih papa karena papa merupakan pelatih nasional,” ujar Pebiliar berusia 19 tahun ini sembari menambahkan bahwa dirinya merupakan anak tunggal.
Untuk mengobati kekecewaannya, Ia berharap pada bulan Oktober 2024 nanti, dirinya mampu memperoleh medali dalam even nasional Ladies Turnamen 9 Ball di Tanggerang sekaligus dapat menambah jam terbang.
“Soalnya kalau latihan dan pertandingan itu beda pressure nya, karena kalau latihan bola yang gak masuk bisa diulang sedangkan dalam pertangan nggak boleh. Jadi bisalah menambah jam terbang dan melatih mengelola tekanan. Harapannya bisa tekun dalam berlatih, agar bisa lebih baik lagi dalam pertandingan kedepannya,” paparnya. (Fernando Sitohang)