Doddy Zulverdi : Ekonomi Sumatera Utara Tetap Kuat
PATROLINEWS.COM,Medan – Laju Pemulihan Ekonomi Sumatera Utara Berpotensi Termoderasi Akibat Inflasi Berbagai indikator ekonomi terkini di Sumatera Utara terus menunjukkan perbaikan di tengah meningkatnya biaya produksi.
Tetap kuatnya ekonomi di Sumatera Utara tercermin dari tetap tingginya mobilitas masyarakat yang dapat mendorong konsumsi. Peningkatan konsumsi masyarakat juga terkonfirmasi melalui peningkatan keyakinan konsumen dan tetap tingginya indeks penjualan riil.
Hal tersebut di sampaikan Kepala Bank Indonesia Provinsi Wilayah Sumatera Utara Doddy Zulverdi dalam acara Bincang Bareng Media BBM di kantor Bank Indonesia, Jumat (30/9/2022) di Medan.
Di sisi lain, Doddy Zulverdi mengungkapkan bahwa kinerja ekspor diperkirakan sedikit tertahan sejalan dengan termoderasinya harga komoditas utama. Namun tetap terjaganya permintaan terhadap CPO dari negara mitra dagang utama serta diperpanjangnya kebijakan penyesuaian tarif pungutan ekspor CPO diprakirakan dapat menahan perlambatan yang lebih dalam, jelasnya.
Sementara itu, hasil liaison Bank Indonesia mengkonfirmasi adanya penurunan permintaan ekspor, sedangkan permintaan domestik cenderung tetap meningkat di tengah kenaikan biaya produksi. Perkembangan Ekonomi Sumatera Utara Intermediasi Perbankan Masih Tetap Solid Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit meningkat di tengah relatif melambatnya DPK sehingga mendorong intermediasi perbankan (LDR) per Ags’22 naik menjadi 85,4% (yoy).
Kredit korporasi secara tahunan juga mengalami kenaikan dari 7,7% (yoy) pada triwulan II-2022 menjadi 8,9% (yoy) yang diindikasikan tidak terlepas dari masih berlanjutnya tren pemulihan ekonomi di Sumatera Utara. Disamping itu, kinerja kredit UMKM juga mengalami kenaikan dari triwulan sebelumnya meski diikuti oleh kenaikan risiko kredit. Lebih lanjut, kredit rumah tangga juga meningkat didorong oleh kenaikan pada kredit kendaraan bermotor.
kredit macet di Sumatera Utara mengalami peningkatan meskipun masih terbatas, tercermin dari peningkatan NPL dari Triwulan II-2022 sebesar 2,43% menjadi 2,56% pada Agustus 2022. Peningkatan NPL terutama didorong oleh peningkatan rasio NPL baik kredit produktif maupun konsumtif. Di sisi lain, upaya perbaikan kualitas kredit pada debitur terdampak COVID-19 yang dilakukan oleh Pemerintah melalui restrukturisasi kredit tercatat telah melewati puncaknya dan berangsur melambat.
Lebih lanjut, UMKM mendapatkan prioritas dalam alokasi anggaran PEN pada tahun ini sebagai wujud keberpihakan dan dukungan Pemerintah bagi sektor UMKM yang sangat terdampak selama masa pandemi. Perkembangan Ekonomi Sumatera Utara Risiko Kredit Meningkat Namun Tetap Terjaga. (pul)