PATROLINEWS.COM, Indramayu- Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA meninjau kegiatan ekskavasi arkeologi di situs Dingkel Desa Sambimaya Kecamatan Juntinyuat, Senin (7/6/2021).
Bupati Indramayu disambut langsung oleh Kepala Balai Arkeologi Jawa Barat Deni Sutrisna SS MHum, dan Ketua Tim Penelitian Arkeologi Situs Sambimaya Nanang Saptono.
Dalam kunjungannya, Bupati Indramayu mendapatkan penjelasan detail terkait kegiatan ekskavasi di situs Dingkel oleh tim arkeolog Balar Jawa Barat dan BPCB Banten.
Hj Nina Agustina SH MH CRA meminta agar tim arkeolog dapat secepatnya mengungkap sejarah peradaban di Sambimaya ini.
“Sangat menarik ini dan agar dapat segera terungkap sejarah peradaban kuna di Sambimaya ini,” kata Hj Nina Agustina SH MH CRA kepada tim arkeolog.
Bahkan, Hj Nina Agustina SH MH CRA menargetkan agar situs Sambimaya ini dapat terungkap dalam hitungan 12 bulan, sehingga masyarakat Indramayu dapat mengetahui silsilah dan sejarah dari jeja- jejak peradaban masa lalu di situs Sambimaya ini.
Read More
“Ditargetkan 12 bulan ya pak, agar bisa terungkap,” pinta Hj Nina Agustina SH MH CRA.
Hj Nina Agustina SH MH CRA juga menargetkan agar situs Sambimaya bisa dapat dijadikan sebagai obyek wisata budaya secepatnya.
Sementara, Kepala Balar Jawa Barat Deni Sutrisna SS MHum mengajak pemerintah Kabupaten Indramayu untuk bersama sama mewujudkan kawasan situs Sambimaya sebagai kawasan budaya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Deni Sutrisna SS MHum, perlu dibentuk tim terpadu dari Pemkab Indramayu, Balar Jawa Barat, BPCB Banten, dan TACB Indramayu terkait tinggalan di Sambimaya ini.
Deni Sutrisna SS MHum menjelaskan, pembebasan lahan di sekitar situs merupakan prioritas utama dan segera dilakukan oleh pemerintah setempat sehingga tinggalan yang saat ini masih tertimbun dapat segera terungkap melalui kegiatan arkeologis.
Penelitian arkeologi yang berlangsung sejak tanggal 24 Mei hingga 9 Juni 2021 ini, berhasil menemukan dua struktur bangunan berukuran besar berikut anak tangganya. Tim juga menemukan fragmen keramik asing yang diperkirakan berasal dari masa Dinasti Ming, dan pecahan gerabah lokal bercorak gores. Tim juga menemukan fragmen tulang bovidae jenis sapi atau kerbau.(Baebudin)