SILPA 2021 Rp 1,14 Triliun, Dhiyaul Hayati: Lebih Baik Dialokasikan Untuk Pemulihan Ekonomi Rakyat Dan Penanggulangan Banjir
PATROLINEWS.COM, Medan – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan menyoroti Tingginya Surplus Anggaran Pembiayaan (SILPA) Kota Medan pada tahun anggaran 2021 sebesar Rp 1,14 triliun.
“Sayang sekali penyerapan anggarannya sangat rendah sehingga ada Silpa sebesar itu,” kata Anggota DPRD Medan Dhiyaul Hayati SAg MPd, Sabtu (13/8/2022).
Politisi UKM ini menyebutkan, anggaran harus dialokasikan untuk peningkatan ekonomi dan infrastruktur masyarakat. Seperti pengendalian banjir, perbaikan jalan dan drainase, perbaikan penerangan jalan, pendampingan UMKM dan masih banyak lagi.
“Bisa juga dialokasikan untuk pelayanan dasar, yaitu memastikan seluruh warga memiliki JKN melalui program UHC. Kemudian pengentasan kemiskinan, bantuan untuk difabel, lansia dan pengusaha mikro. Pemasangan lampu jalan di gang-gang sehingga pada malam hari masyarakat bisa merasakan terangnya lampu di lingkungan sekitar,” ujarnya lagi.
Dewan yang duduk di Komisi III DPRD Medan ini menambahkan, masih banyak masyarakat yang pendapatannya di bawah Upah Minimum Kota (UMK). Untuk itu, diperlukan peran Pemko Medan untuk memberikan pendampingan dan kemudahan akses permodalan usaha dan dana hibah bagi UMKM.
“Banyak hal yang bisa dilakukan dengan anggaran lebih dari Rp 1,1 triliun ini dan dapat membantu perekonomian masyarakat. Apalagi saat ini dampak pandemi masih ada sehingga masyarakat sangat membutuhkan bantuan pemerintah sehingga beban masyarakat semakin bertambah. orang berkurang,” kata Dhiyaul.
Ia berharap dalam P-APBD, Pemko Medan akan fokus pada pemulihan ekonomi dan perbaikan infrastruktur jalan dan drainase di daerah tersebut. Banyak gang yang tidak memiliki drainase sehingga sampah keluarga dibuang ke jalan.
“Kami berharap kedepannya Pemko Medan melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lebih baik menyerap anggaran dan melaksanakannya semaksimal mungkin agar tidak ada lagi SILPA sebesar tahun anggaran 2021 sebesar Rp. 1,14 triliun,” harap Dhiyaul . (Pnc-1)