Resahkan Masyarakat, Polisi Diminta Tangkap Maling Kampung
PATROLINEWS.COM, Medan-Belasan warga kawasan lahan garapan Jalan Musyawarah hingga ke Gang Cendana, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, resah aksi pencurian yang meningkat di kampungnya.
Warga disana juga mengaku aksi pencurian rumahan (bobol rumah) diduga dilakukan pria pengangguran berinisial, MHD alias MJ yang merupakan warga sekitar.
“Dia sudah cukup meresahkan kali. Si MJ itu bahkan bolak-balik kepergok pas mau mencuri, tapi dia pande kali mengelak. Kalau diminta tanda tangan masyarakat disini yang resah atas keberadaan dia, semua bersedia,” kata, Alam (39) warga sekitar yang diamini, M. Daud, Kepling sekitar, kepada Patrolinews, Kamis (18/7) sore.
Keresahan atas keberadaan, MJ yang dikenal sebagai pamor Maling Kampung dikawasan itu, langsung dirasakan, Mujiono (44) warga Jalan Sidodadi, Dusun I, Kecamatan Batang Kuis.
Pasalnya, ia baru kehilangan. Rumah sewa yang berada di lokasi, tepatnya di
Jalan Musyawarah, Gang Cendana, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, dibongkar maling, Selasa (16/7) sekira jam 08.00 wib.
Atas kejadian itu, korban kehilangan, Kusen dan Pintu belakang, pintu depan, serta pintu besi gerbang. Korban yang tak terima, membuat laporan resmi dengan bukti STTLP/1885/K/VII/2019/SPKT Percut.
Kepada wartawan, Jum’at (19/7) mengatakan, ada beberapa saksi mata disana meliha, MJ menggotong pintu besi rumah kontrakan korban. Bahkan warga sempat menegur MJ ketika melintas disebuah warung. Namun lantaran warga tak curiga, warga membiarkan pelaku berlalu.
Keluhan atas keberadaan, MJ juga dirasakan oleh, Hizroh Bakti (24) dan suaminya, Wahyu Nasution atau yang akrap disapa Udin (27), beserta belasan keluarganya di Jalan Musyawarah, Lahan Garapan, Dusun 16, Desa Sampai, Kecamatan Percut Sei Tuan. Sebebab, rumahnya disana juga pernah mengalami pencurian pada, Kamis (2/5) sekira jam 07.00 pagi.
Rumahnya dimasuki maling dan kehilangan, TV LED senilai Rp 3 juta, uang tabungan di lemari berjumlah sekira Rp 1.3 juta, serta sebuah tabung gas LPG 3 Kg.
“Total kerugian sekitar Rp 4.300,” kata, Wahyu Nasution (28) didampingi istrinya, Hizroh Bakti saat membuat laporan aduan di Polsek Percut Sei Tuan, dengan bukti laporan, Nomor: STTPL/1286/K/V/2019/SPKT Percut, Sabtu (11/5) sore.
Kepada Patrolinews di kantor polisi, kedua pasutri itu mengaku pencurian diduga terjadi subuh hari. Pada saat itu, Wahyu selaku kepala keluarga tidak berada di rumah.
“Saat itu aku merantau selama semingguan di Kota Sabang, Aceh. Jadi yang di rumah cuma istriku,” sebut Wahyu.
Menurut kedua korban yang juga turut didampingi beberapa tetangga dan warga di tempat tinggalnya, kecurigaan pelakunya adalah warga sekitar.
Sebab, siang hari sebelum kejadian, seorang pemuda pengangguran yang memang sering dianggap meresahkan, terus memantau situasi dalam rumah korban saat berada di sekitar rumah korban. Dan malamnya, pemuda yang berinisial, MHD alias MJ datang ke rumah korban untuk menawarkan Speaker.
Namun lantaran takut menerima barang tak jelas, istri korban menolaknya. Malam itu pun pemuda tadi menanyakan keberadaan suami korban yang ternyata tidak berada di rumah.
“Paginya, Kak Nisa, tetangga saya melihat pintu belakang rumah saya sudah terbuka lebar. Setelah kami cek, barang-barang dan uang simpanan saya di dalam rumah sudah hilang. Kami rasa memang si MHD alias MJ itu pelakunya, karena dia sudah sering kedapatan mencuri dan melarikan kreta orang,” aku korban diamini tetangganya Nisa.
Tak terima, sepulang M. Wahyu merantau, ia pun mendatangi MJ, setelah mencari tau dari beberapa warga mengenai ciri-ciri pelakunya.
“Ada warga yang mengaku ditawarkan gas LPG sama si MJ. Saya tanyain dia gak mengaku. Lalu saya ajak dia ke tokoh masyarakat dan orang yang sempat ditawarinya gas LPG, dia malah diam-diam kabur dan sampai sekarang menghilang. Tapi dia sempat bilang tau kalau malingnya ada 2 orang,” kesal korban lagi.
Karena masih penasaran, korban pun menemui orangtua MJ guna menanyakan keberadaan anaknya dan menceritakan pencurian di rumah korban.
“Orangtuanya bilang sama saya, anaknya mungkin terlibat bersama orang lain dalam pencurian itu. Soalnya orangtuanya tau kalau anaknya (MJ) sering buat ulah seperti itu. Jadi kami tunggu sampai seminggu ini, tapi si MJ gak muncul dan gak pulang ke rumah lagi,” ungkap korban.
Karena merasa tak ada kejelasan dari MJ, korban memberanikan diri mendatangi kantor polisi dan berharap supaya polisi dapat bertindak tegas serta menyelidiki siapa pelakunya untuk menerima ganjaran hukum. (ZAL)