Rapat Pleno Panitia Pilkades Desa Bonai Rusuh
PATROLINEWS.COM, Rohul – Rapat Pleno Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Bonai, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Bonai, Selasa (29/01/2019) pagi berakhir ricuh.
Dalam rapat Pleno Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Ketua BPD Desa Bonai Jefriman mengatakan agar kotak suara yang dipersoalkan segera dibuka. Namun, permintaan tersebut tidak dapat dilaksanakan Camat Bonai Darussalam H. Basri, sebab kotak suara yang dipermasalahkan warga masih berada di Polsek.
Camat Bonai Darussalam H. Basri pun mengatakan, permintaan warga Desa Bonai untuk pembukaan Kotak Suara tersebut tidak bisa dilakukan, sebab untuk membuka kotak suara tersebut harus memiliki dasar yang jelas.
“Bilamana sengketa pemilihan Kepala Desa tersebut belum diselesaikan, pihak kami tidak berwewenang untuk melakukan hal tersebut,” ungkap beliau.
“Yang pertama, kita tidak bisa mengijinkan sebab dasarnya tidak jelas, yang kedua Panitia Pilkades Bonai membuat undangan rapat Pleno atas intruksi Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Daerah Kabupaten Rokan Hulu, dengan No 414/PPKD-TD/2019/05, tentang perintah Pleno kepada Tingkat Panitia Pemilihan Kepala Desa Bonai, dan setelah kita konfirmasi ternyata itu tidak benar. Itu sebelumnya ditujukan ke kita bukan ke Panitia,” tambah Camat Bonai Darussalam, H. Basri.
Setelah mendengar putusan dari Camat tersebut, beberapa orang warga masyarakat setempat tidak menerima putusan tersebut. Secara spontan Kepala Desa Zulfahrianto malah ikut bersuara dan meninggalkan rapat. Bahkan Zulfahrianto tersebut ikut berteriak dan memprovokasi masa agar semakin rusuh.
Sementera, Ketua Yayasan Bening Nusantara (YBN), Indra Ramos SH angkat bicara tentang tindakan yang dilakukan Kepala Desa yang akrab di panggil Anto tersebut. Indra Ramos SH menyayangkan atas sikap seorang pemimpin seperti beliau.
“Tidak pantas seorang Kepala Desa (Kades) seperti itu, kehadiran beliau dipertanyakan karena buat masalah. Dia (Kades Anto) tidak beretika, tidak menghargai Camat juga para tamu undangan lainnya, dan satu hal lagi untuk apa beliau memprovokasi massa,” tegas Indra.
Indra Ramos SH mengatakan soal isi surat undangan Rapat Panitia, Irwan Sayup selaku Ketua Panitia telah berbohong dengan membuat surat palsu dari Panitia Pilkades Tingkat Kabupaten, pihaknya menduga, untuk memuluskan persoalan tersebut dengan sengaja Irwan Sayup mencatutkan Nama Panitia Pilkades Tingkat Kabupaten Rokan Hulu.
“Kita melihat dalam hal ini, ketua Panitia Pilkades Irwan Sayup telah melakukan manuver politik demi kepentingan Calon Petahana yang merupakan mertua kandungnya sendiri, juga terlihat dari surat undangan yang mencatutkan nama Panitia Pilkades Tingkat Kabupaten, dengan demikian, Irwan Sayup telah melakukan penipuan dan KKN demi memuluskan pelantikan mertuanya. Untuk itu kita akan melakukan upaya hukum demi keadilan dan demokrasi di Desa Bonai,” tambah Indra.
“Kita mencurigai kehadiran Zulfahrianto didalam rapat, seharusnya Zulfahrianto tidak melakukan itu, apa kepentingan beliau, mengapa memprovokasi masa untuk bubar, disaat rapat sedang berlangsung, tidak wajar menurut saya, kita tidak bisa membiarkan ini, kita akan menginvestigasi tindakan Zulfahrianto tersebut apa hubungannya dengan persoalan ini,” ujar Indra.
Selanjutnya, Indra menyebutkan dalang dari kericuhan tersebut berasal dari oknum yang tidak berkepentingan, kehadiran Kepala Desa (Kades) Sontang yakni Zulfahrianto tersebut yang diduga menjadi penyebab terjadinya kericuhan yang terjadi, sebab pada saat rapat berlangsung, Zulfahrianto diduga sengaja memprovokasi masa untuk bubar sehingga menimbulkan kerusuhan pada saat rapat tersebut.(Theresia)