Gamot Huta IV Nagori Lestari Indah Dinilai Arogan dan Premanisme
PATROLINEWS.COM,Simalungun-Sebagai aparatur desa memang harus bersifat sabar dalam mengayomi dan melindungi berbagai macam lapisan masyarakat tetapi tampaknya hal ini tidak berlaku bagi Fakistan Situmorang (40), Gamot Huta IV Nagori Lestari Indah Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun. Disaat orang hendak memulai aktivitasnya untuk bekerja dia malah memulainya dengan keributan.
Merangkap sebagai Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Nagori Lestari Indah, tindakan dan ucapan situmorang sangat meresahkan warga pasalnya hanya karena salah satu warga menanyakan, apakah kewajiban warga menyediakan air untuk kegiatan proyek spontan Situmorang merasa keberatan dan seolah-olah mengancam sepeti tindakan premanisme.
Kronologis keributan pagi itu bermula Selasa, 30 Juli 2019 pukul 08.00 WIB Situmorang datang kerumah BH (42) warga jl. Mangga Raya Nagori Lestari Indah guna meminta air untuk pengerjaan Proyek Pengerasan Bahu Jalan dengan rabat beton di jl. Mangga Raya.
“Rai***,”panggil F. Situmorang. tak lama keluarlah BH sambil bertanya,”ada apa bang?” jawabnya.”boleh kami minta air disini,”tanya Situmorang Sambil berfikir heran BH lalu menjawab sambil bertanya, “emang kewajiban warga menyediakan air untuk proyek ini,”tanya BH “karena yang dekat ajanya bg,” jawab Situmorang”O gitu, ya udah silahkan,”sambung BH
Tetapi entah mengapa Situmorang tiba-tiba merubah rencananya dengan menyuruh anggotanya untuk menyambung pipa air kekantor PDAM yang letaknya agak berjauhan.
“Disana ajalah kalian ambil air, tak enak kulihat muka abang ini, tak sor pula aku dengan kata-kata emang kewajiban warganya itu,”ucap Situmorang.
Kepada awak media BH mengatakan salah rupanya warga bertanya.”Emang kewajiban warga untuk menyediakan air untuk proyek yang mereka kerjakan, inikan semua sudah ada anggarannya,”terang BH
Sementara itu praktisi hukum Panca Tanjung, SH, ketika dikonfirmasi awak media melalui sambungan seluler terkait tentang arogansi dan premanisme aparatur desa mengatakan, tidak sepatutnya sebagai aparatur desa berbuat ataupun berbicara arogansi kepada masyarakat. Justru seharusnya mengayomi dan melindungi masyarakatnya.
“Sebagai aparatur desa ya seharusnya menjaga sikaplah terhadap warga, mengayomi dan melindungi warganya, bukan bertindak arogansi menakuti warganya dengan mengatakan tidak sor aku seolah-olah mengancam warganya dan menunjukkan premanisme,”terang Tanjung.
Sementara Pangulu Nagori Lestari Indah Mahidin Girsang ketika dikonfirmasi dikantornya Kamis, 1 Agustus 2019 pukul 08.30 WIB mengatakan akan mengevaluasi kinerja Oknum Gamot tersebut dan akan diganti di tahun depan.
“Sudah banyak laporan dari warga yang keberatan dengan sikap Gamot itu, nanti akan saya evaluasi dan saya ganti tapi ditahun depan, karena kalau sekarang sudah separuh anggaran,”ujar Girsang menutup pembicaraan.(bambang)