Belum Ada Keputusan Liburkan Sekolah, Gubsu : Dikhawatirkan Siswa Malah Berkeliaran
PATROLINEWS.COM, Medan – Provinsi Sumatera Utara (Sumut) saat ini dinyatakan berstatus siaga terkait penyebaran virus corona atau Covid-19. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut melakukan beberapa langkah cepat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di daerah ini, mulai dari pembentukan Satuan Tugas (Satgas), menyediakan anggaran darurat hingga menambah fasilitas rumah sakit rujukan.
Pun demikian, Gubernur Provinsi Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan belum ada mengeluarkan keputusan untuk meliburkan sekolah. Hal itu ungkapnya, dikhawatirkan para siswa akan berkeliaran dan jalan-jalan.
“Terkait pandemi global Covid-19 untuk kondisi Sumut saat ini, sekolah belum kita liburkan. Saya harap kita tetap waspada tetapi jangan panik berlebihan. Nanti kita akan rapat untuk membicarakan tindakan berikutnya. Tapi untuk saat ini, sekolah belum diliburkan. Dikhawatirkan nanti para siswa malah berkeliaran dan jalan-jalan,” tutur Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat melakukan peninjaun di dua sekolah, Senin (16/3/2020) yaitu SMKN 7 Medan di Jalan STM No 12 Kecamatan Medan Amplas dan SMK Parulian 3 Jalan Sisingamangaraja No 44, Kecamatan Medan Amplas.
Gubernur menegaskan, hingga saat ini berdasarkan keterangan tim medis belum ada yang positif Covid-19. Namun ada dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di ruang isolasi RS Adam Malik dan satu orang lagi sedang dalam perjalanan menuju RS Adam Malik.
“Paling lambat besok sore hasil laboratorium bisa diketahui apakah mereka positif atau negatif. Namun untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan akan dibentuk satuan gugus tugas yang akan segera dibentuk dengan diketuai oleh Kepala BPBD Sumut yang bekerja sama dengan TNI dan Polri,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi.
Karena telah ada tiga orang pasien berstatus PDP, Gubernur pun mengatakan bahwa saat ini Sumut memberlakukan status Siaga Covid-19. Penetapan status ini menurutnya tidak boleh sembarangan, namun ada beberapa kondisi yang menjadi pertimbangan.
“Kita harus pelajari terlebih dahulu apakah sudah menggangu kesehatan, pendidikan, keamanan, ekonomi dan hukum yang ada di Sumut,” katanya.
Selain membentuk Satgas, menurut Gubernur, Pemprov juga berupaya menyediakan anggaran darurat dari BPBD Sumut yang berkisar Rp18 miliar. Bila masih kurang, akan diupayakan dari PAPBD Sumut.
“Kita akan siapkan dana tak terduga dari BPBD Sumut yang bersisa Rp18 miliar dari total Rp30 miliar yang dianggarkan, dinana Rp12 miliarnya sudah dialokasikan untuk korban bencana longsor dan banjir bandang Labura, Tapanuli Tengah dan Mandailing Natal Natal waktu yang lalu. Bila itu kurang akan kita anggarkan di PAPBD, karena nyawa orang adalah penting dari apapun. Saya tidak akan menghitung-hitung dana yang akan habis untuk menyelamatkan rakyat,” tambah Edy.
Pemprov Sumut juga akan menambah rumah sakit rujukan dan meningkatkan ketersediaan ruang isolasi. Untuk itu, kata Edy, akan mengumpulkan para direksi rumah sakit swasta yang ada di daerah ini agar ikut andil membantu mengatasi masalah ini.
“Saat ini hanya lima rumah sakit yang layak menjadi rujukan, yakni RSUP H Adam Malik yang ditopang oleh RS Haji, RS USU, RS Bhayangkara dan RSUD Lubuk Pakam, ruang isolasi dengan suhu negatif kita pun terbatas. Untuk itu nanti saya akan mengumpulkan seluruh direksi RS swasta untuk meminta bantuannya. Bersama-sama kita tangani ini. Kita lakukan langkah-langkah pencegahan, segala sesuatunya kita persiapkan, berapa pun dana yang kita miliki harus dikerahkan, untuk keselamatan warga Saya,” terang Edy.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 Gubernur juga menginstruksikan agar menunda pelaksanaan beberapa kegiatan di keramaian, seperti Sumut Fair dan kegiatan keramaian lainya, karena kondisinya bisa membahayakan.
“Namun Saya belum berlakukan sekolah untuk libur, karena hal itu perlu kita kaji. Apakah dengan sekolah libur bisa menyelesaikan masalah. Terkait beberapa sekolah diliburkan, masing-masing daerah punya cara penangananya sendiri. Namun demikian Saya akan ikuti terus perkembanganya,” tambah Edy Rahmayadi. (Pnc-1)