PATROLINEWS.COM, Medan – Demi menjaga kestabilan harga daging Lembu dan Sapi menjelang bulan Ramadhan, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Medan, Ramli Simanjuntak melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Potong Hewan (RPH) di Jalan Pinang Baris Kampung Lalang, Sabtu (13/5/2018) pukul 23.30 WIB.
Sidak yang dikomandoi oleh Ramli Simanjuntak ini mendatangi 2 tempat usaha, yang pertama di RPH NP 96 dan kedua di RPH Tani Asli. Dari keterangan penanggung jawab tempat di RPH NP 96 Amri bahwa harga daging masih relatif normal yakni seratus tiga ribu di pabrik. Tapi Amri tidak yakin dan mengetahui ada kenaikan harga jika sudah sampai ke pedagang.
“Kami ngambil dari PT dengan harga Rp45 ribu per Kilo, jadi pedagang ngambil ke kami dengan harga Rp103.000 per kilo. Dan harga tersebut tidak kami naikkan sembarangan, kami juga menstarakan harga dengan RPH lainnya. Dan jika ada kenaikan dari pedagang, itu bukan dari kami,” beber pria berambut ikal ini.
Selain itu ungkap Amri, harga yang pedagang buat, dirinya hanya bisa tersenyum, sebab Amri mengakui bahwa kalau harga daging naik lantaran pedagang hanya mempunyai kesempatan 1 kali dibulan Ramadhan dan Lebaran nanti.
“Pedagang hanya mempunyai 1 kesempatan di bulan Ramadhan dan Lebaran nanti. Jika harga naik mungkin itulah kesempatan mereka,” pungkas Amri dengan nada tertawa.
Walaupun sidak di RPH NP 96 ini hanya sebatas tanya jawab, sebab saat tim KPPU masuk kedalam langsung dihadang oleh Amri, tapi Ramli Simanjutak ini tetap bersemangat untuk mengorek-ngorek informasi yang dibutuhkan demi menjaga kestabilan harga daging menjelang bulan Ramadhan dan lebaran nanti.
Pantauan Patrolinews.com di RPH NP 96, saat memasuki pintu gerbang, nampak di Pos Penjagaan tersebut terpampang 2 Foto petinggi Tentara Nasional Indonesia. Dan parahnya lagi, tim KPPU tidak diperbolehkan masuk lebih kedalam lagi, sebab penanggungjawab RPH NP 96 menanyakan surat tugas.
Setelah selesai mengorek keterangan di RPH NP 96, tim KPPU langsung mengarah ke RPH Tani Asli yang diketahui pemiliknya bernama Mukhlis, namun saat di lokasi, pemilik tidak berada ditempat, jadi tim KPPU hanya melihat saja bagaimana cara tukang potong melakukan pemotongan sapi.
Saat tim KPPU dan media melihat cara memotong sapi, dugaan bahwa cara tukang sapi memotong sungguh diluar dari syariat agama Islam, sebab sapi tersebut ditembak dikepalanya lalu dipotong. Dan hal ini terus dilakukan tukang potong terhadap semua sapi yang dipotong pada malam itu.
Karena tidak bisa dikonfirmasi ke pemilik RPH Tani Asli terkait cara tukang sapi menembak sapi sebelum dipotong, maka tim KPPU menyudahi sidak ke RPH.
Usai sidak, Ramli menegaskan kalau hal ini dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut dalam rapat koordinasi pangan, stok ternak sapi di Sumut berkisar 16.000 ekor sapi hidup atau setara 3.000 ton sampai dengan bulan Juni 2018.
Jadi berdasarkan hasil yang diperoleh di lapangan (sidak), diketahui harga daging sapi dr RPH ke pedagang sekitar 103.000/kg, sementara harga sapi hidup 45.000/kg.
Bilamana terjadi kenaikan harga daging sapi yang signifikan ditengah kondisi surplus, maka tindakan hukum akan segera diambil oleh KPPU serta Satuan Tugas (Satgas) Pangan. “KPPU dan Satgas Pangan akan tindak tegas semua upaya kartel pangan, baik dari sisi UU Persaingan Usaha maupun Pidana” tutup Ramli. (Jar)