Seorang Pejalan Kaki Tewas Ditabrak KA di Indramayu
PATROLINEWS.COM, Indramayu – Seorang pejalan kaki tertabrak kereta api Jayabaya tujuan Pasar Senen – Malang, Selasa (9/7/2019) sekira 15.40 WIB di perlintasan kereta api Km 179/+6 Desa Jatibarang Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat.
Dari informasi yang dihimpun Kru Patrolinews, Peristiwa naas tersebut bermula saat laju kereta api yang dikemudikan oleh masinis Dimas Aditya Shovyan dan asisten masinis Dicky Chandra menabrak pejalan kaki.
Mengetahui bahwa kereta api yang fikemudikannya menabrak pejalan kaki, kemudian masinis Dimas Aditya Shovyan langsung melaporkan ke pihak stasiun Jatibarang, lalu meneruskan laporan tersebut ke pihak Polsek Jatibarang.
Petugas Kepolisian Sektor Jatibarang yakni Kapolsek Jatibarang Kompol Agus Wahidin SH beserta Panit Reskrim Ipda H Rasita SH, Panit Sabhara Aiptu Kalil, Anggota Intel Brigadir Jaenudin, Anggota Reskrim Briptu Verry V dan Bripda Debi Molita, Bhabinkamtibmas Brigadir Nursa, yang mendapat pelaporan tersebut langsung olah TKP untuk melakukan penyelidikan.
Pejalan kaki yang semula tidak diketahui identitasnya namun setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh petugas Kepolisian Sektor Jatibarang, maka diketahui bahwa korban tersebut bernama lengkap Sintiya Debora Manulu, berusia 22 tahun, warga Desa Bulak Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat. Diduga korban mengalami depresi/keterbelakangan mental.
Korban yang terlindas kereta api tersebut langsung dievakuasi dengan mobil ambulance menuju RSUD Indramayu. Namun, pada saat diperjalanan nyawa korban tidak dapat ditolong lagi korban akhirnya meninggal dunia.
Mengetahui bahwa korban sudah meninggal dunia, dari pihak keluarga korban tidak berkenan untuk dilakukan otopsi dan pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai takdir.
Menurut keterangan dari kedua saksi di TKP, Toha (60) dan Danis (23) yang juga sebagai tetangga korban, keduanya mengatakan bahwa korban mempunyai keterbelakangan mental dan mempunyai penyakit jantung yang sudah lama dideritanya. Akibatnya korban mengalami depresi.
Toha dan Danis mengatakan sebelumnya juga pernah sebanyak 3 kali korban mencoba bunuh diri dengan cara meminum obat serangga Baygon dirumahnya namun masih bisa dicegah oleh kerabatnya.(Baebudin)