Fraksi NasDem DPRD Medan Desak Pemko Percepat Pembebasan Lahan Proyek Banjir World Bank
Medan – Ketua Fraksi NasDem DPRD Kota Medan, Afif Abdillah, mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Medan mempercepat seluruh program penanganan banjir, termasuk proyek besar yang mendapat dukungan pendanaan dari Bank Dunia (World Bank) melalui skema nasional.
Afif menegaskan bahwa percepatan pembebasan lahan merupakan faktor paling krusial agar pembangunan fisik seperti kolam retensi dan normalisasi sungai dapat segera dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II.
“Pembebasan lahan di Medan Selayang dan Medan Deli (KIM 1) sudah berjalan dan insya Allah selesai sebelum Juni. Ini terus kita kawal agar benar-benar tuntas, karena nantinya lahan itu digunakan untuk pembangunan kolam retensi yang didanai World Bank,” ujar Afif kepada wartawan, Sabtu (6/12/2025).
Afif juga meluruskan salah kaprah yang berkembang di masyarakat terkait aliran dana World Bank. Ia menegaskan bahwa dana sebesar Rp1,5 triliun tersebut bukan diberikan kepada Pemko Medan, melainkan langsung dikelola oleh Kementerian PUPR melalui BWSS.
“Jangan salah paham. Dana itu bukan ke Pemko Medan. Kementerian PUPR yang mengelola dan membangun, sementara Pemko hanya menyiapkan lahannya. Kota Medan nantinya akan menerima hasil pembangunan,” tegasnya.
Menurut Afif, pembebasan lahan memiliki tantangan tersendiri, termasuk persoalan hukum dan keterbatasan anggaran daerah. Namun ia optimistis proses ini tetap dapat diselesaikan dengan koordinasi yang kuat antarorganisasi perangkat daerah.
“Karena ini menyangkut aspek hukum, tidak boleh sembarangan. Anggaran Pemko juga terbatas, tidak mungkin semua diarahkan untuk pembebasan lahan sementara sektor lain juga penting. Namun meski sulit, saya yakin ini tetap bisa selesai,” katanya.
Ia menyebut sebagian besar lahan sebenarnya sudah dibebaskan, dan hanya menyisakan beberapa persil yang ditargetkan selesai sebelum Juni 2026.
Afif yakin proyek pengendalian banjir Medan yang didukung World Bank akan berjalan hingga tahun 2028 dan memberi dampak signifikan bagi masyarakat.
“Sepanjang informasi yang saya dapat, proses fisiknya sedang berjalan. Mudah-mudahan dengan lahan yang segera tuntas, pekerjaan ini semakin cepat dan manfaatnya bisa segera dirasakan warga Kota Medan,” ujarnya. (Pnc-1)