PATROLINEWS.COM, Percut – Diduga dilatarbelakangi sakit hati, mantan suami tega membacok mantan adik mertua dan anak-anaknya dengan parang hingga kritis. Saat itu, ke 3 korban sedang berada di dalam rumah korban di Jalan Pancing, Gang Hawa No.40C, Kelurahan Indra Kasih, Kecamatan Medan Tembung, Sabtu (23/3/2019) sekira pukul 13.00 Wib.
Tersangka diketahui bernama, Syahrul Ahmad (47) warga Jalan Gatot Subroto/Titi Kuning, Medan yang merupakan mantan istri dari Dina (36).
Akibat kejadian itu, Ngatemi (60), dan kedua anak kandungnya, Paramita Susanti (25) serta Riki Prapanca (23), kritis akibat luka tebas parang. Mengetahui aksi itu, ratusan warga berkumpul dan berhasil menangkap pelaku. Polisi yang datang langsung mengamankannya dari amukan massa untuk diboyong ke Polsek Percut Sei Tuan. Sementara korban dilarikan pihak keluarga ke RS Haji Medan.
Infomasi yang dihimpun, diduga pelaku sakit hati dengan Dina yang sudah dicerainya sekitar 2 tahun silam. Begitupun dengan keluarga Dina.
Dimana saat masih bersama, tersangka dan Dina tinggal di rumah keluarga Dina di Jalan Pancing, Gang Hawa, yang bersebelahan dengan para korban. Korban, Ngatemi adalah ibu Dina (adik dari ibu kandung Dina). Dua korban luka lainnya merupakan anak Ngatemi.
Sebab, saat menikah, tersangka dan Dina tinggal di rumah keluarga adik ibunya di Jalan Pancing, Gang Hawa, yang bersebelahan dengan para korban. Korban, Ngatemi adalah ibu Dina (adik dari ibu kandung Dina). Dua korban luka lainnya merupakan anak Ngatemi.
“Kami gak tau persis motifnya apa bang, kurasa dia sakit hati dan cemburu sama kami. Soalnya keluarga kami ada ngurus dari TS (Tim Sukses) Caleg dan kurasa dia dengar namanya sering dibicarakan entah apa-apa,” kata, Dina, kepada wartawan saat ditemui di Mapolsek Percut Sei Tuan, bersama keluarga korban lainnya guna membuat laporan polisi.
Menurutnya, dugaan sakit hati pelaku tersebut juga terlihat pada keributan yang dilakukan pelaku pada, Rabu (20/3/2019) siang. Pelaku datang ke rumah Dina yang bersebelahan dinding dengan rumah para korban.
Saat itu, pelaku nyelonong masuk ke kamar Dina dan mengacak-acak seluruh barang milik Dina di dalam kamar. Keluarga Dina melalui adik perempuannya sempat menahan, namun diancam parang oleh pelaku.
“Empat hari lalu dia masuk kamar saya. Dia ada kunci serepnya. Adik perempuan saya coba menahan tapi mau dibacoknya karena dia (pelaku) bawa parang saat itu. Sama adik saya katanya pelaku bilang ada orang yang melapor ke rumah korban tentang dia disini. Tapi dia gak ngasih tau siapa orangnya yang melapor,” beber Dina.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan serangkaian pertanyaan serta pemeriksaan terhadap pelaku. Sebab, pelaku merasa seakan tak pernah melakukan pembacokan terhadap keluarga Dina.
“Motif pelaku melakukan perbuatan tersebut karena ianya mencari Dina, (sepupu) saksi yang juga mantan istri pelaku (Sahrul Ahmad),” tutur, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu MK. Daulay.
Ditanya apakah pelaku juga cemburu dengan korban, polisi mengaku belum bis memastikan. Namun, dari keterangan keluarga pelaku, Syahrul Ahmad sedikit mengalami kelaianan.
“Kalau cemburu, si pelaku kan juga sudah nikah lagi. Dan yang membuktikan dia gila tidak ada, namun salah seorang keluarganya bilang kalau dia ada sedikit stresnya. Tapi yang mengetahuikan dokter, maka bilang diperlukan nanti akan kita lakukan observasi. Soalnya sewaktu kita tanyain, pelaku mengatakan, siapa yang bacok? Aku gak ada bacok kok?. Dan dia seakan tidak pernah melakukannya,” tandasnya. (zal)