PATROLINEWS.COM,Simalungun-Kondisi jembatan penghubung antar dusun di Nagori Tangga Batu, kecamatan hatonduhan sudah sangat memprihatinkan bahkan nyaris runtuh, sehingga membuat resah warga yang melintasi jembatan tersebut.
Menurut penuturan warga sekitar, bangunan jembatan ini sudah berusia puluhan tahun dan belum pernah diadakan perbaikan.
Hal itu dibenarkan oleh seorang kakek yang kini berusia 80 tahun, seorang kakek bernama Ayup warga dusun 1 Nagori Tangga Batu salah satu sesepuh di dusun tersebut
Dari keterangan kakek Ayub,” jembatan itu di bangun sejak jaman kolonial Belanda, dulunya untuk mengangkut hasil dari perkebunan teh yang kini sudah menjadi milik BUMN PTPN IV unit Balimbingan, kata kakek ayub
Saat di konfirmasi Awak Media Pangulu Tangga Batu, Irawanto menjelaskan bahwa dirinya sudah beberapa kali mengirimkan proposal ke Pemkab Simalungun dan PTPN IV unit Balimbingan, namun hingga berita ini di turunkan belum ada kejelasan dari pihak terkait
Menurut keterangan Camat Hatonduhan Maryaman Samosir SH,” bahwa jalan itu adalah jalan Kabupaten maka sudah semestinya Pemkab yang berperan untuk merenovasi jembatan penghubung itu, kata camat
Jembatan yang menjadi penghubung antar dusun ini merupakan akses penting bagi masyarakat, terutama masyarakat dusun VII jawa dolok, Dusun VIII Kampung Gereja, Dusun IX Seribulaksa dan masyarakat kampung galugur
Bahkan Perkebunan PTPN IV unit Balimbingan setiap hari juga melintasi jembatan ini untuk mengeluarkan hasil panen sawitnya.
Tentu saja warga meminta keterlibatan PTPN IV Balimbingan untuk ikut bertanggung jawab membenahi jembatan ini
Pasalnya mobil-mobil angkutan PTPN IV bermuatan sawit dengan tonase 9 hingga 10 ton perhari ikut mempengaruhi rusaknya jembatan ini
Di tambah lagi usia jembatan yang sudah sangat tua, tentu kegelisahan masyarakat cukup beralasan
Saat Awak Media berhasil menemui Asisten perkebunan PTPN IV bermarga Simamora untuk menjelaskan persoalan ini,
Simamora menuturkan,” bahwa pihaknya akan menyampaikan apa yang menjadi keluhan melalui rapat dengan Manejer, dan ini sudah kami sampaikan ke humas,” tuturnya
“untuk rehab total mungkin bukan wewenang kami, sambungnya, perkebunan hanya akan memberikan perbaikan biasa, contohnya menyediakan kayu untuk mengganti yang sudah busuk, begitupun akan kami musyawarahkan dengan pihak desa langkah apa yang bisa kami upayakan,”ucapnya(Bambang)