PATROLINEWS.COM,Medan-Tak terima dan menghardik orang yang mengatai dirinya gila, Helem Subari (37) warga Jalan Pasar 9, Dusun 4, Gang Madani, Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, malah jadi sasaran pemukulan.
Pria yang bekerja sebagai mekanik panggilan ini diamuk dan dipukuli Muslim Pulungan alias Jambrong (40) tetangganya sendiri di sebuah warung kopi milik Hasanuddin Harahap (50) di Jalan Sidomulya, Pasar 9, Desa Bandar Klippa, Kamis (11/7/2019) sekitar jam 15.00 wib.
Akibatnya, wajah Helem bengkak. Tak terima korbanpun mendatangi Mapolsek Percut Sei Tuan guna membuat laporan aduan.
Di kantor polisi Helem mengatakan penganiayaan yang menimpanya saat ia sedang asyik bercerita dengan Hasanuddin Harahap si pemilik warung. Selain Hasanuddin di warung itu ada juga beberapa pengunjung lainnya.
Beberapa menit kemudian Jambrong pun datang. Keseriusan Hasanuddin dan curhatan Helem pecah seketika, begitu Jambrong nimbrung dengan mengatain korban gila.
“Ngapain lah kalian dengarkan curhatan sama orang gila ini,” kata Jambrong sambil menunjuk ke arah korban yang ditirukan Helem.
Tak terima dengan perkataan si pemborong bangunan itu, Helem langsung menghardiknya.
“Ehh,,,mulut mu lah Tulang (paman) janganlah kayak gitu,” hardik Helem saat itu yang merasa tak senang.
Hardikan Helem di depan pemilik warung dan pelanggan lainnya ternyata bikin Jambrong naik darah. Pria yang dikenal sebagai pemborong itu lantas menghajar Helem bak kesetanan.
“Bertubi-tubi aku dipukulinya bang, tega kali lah dia. Padahal aku baru jatuh dari kreta dan kakiku patah, ini malah dipukulinya. sampai minta ampun ampun aku tapi dia terus memukuliku,” ungkap Helem dengan wajah bengkak dan pelipis mata membiru sambil jalan terpincang-pincang.
Beruntung emosi Jambrong bisa direda warga lainnya. Sehingga pukulan membabibuta kepada Helem bisa terhenti. “Si Hasanuddin Harahap itulah yang memisahinya, baru berhenti dia. Itupun dia (Jambrong) ngomong dan ngatain aku entah apa-apa, malah diancam mau dipukulinya lagi aku. makanya aku buat lapor ke polisi,” tutur Helem dengan nada kesal.
Akibat ancaman dari Jambrong pula, Helem mengaku tak berani pulang ke rumahnya.”Padahal rencananya saya mau cari kawan saya itu untuk jadi saksi pemukulan itu bang,”lanjutnya lagi.
“Pasti semua orang yg menyaksikan pemukulan itu sudah disuruhnya jangan mau jadi saksi bang, mereka juga takut dan segan sama si Jambrong itu. Dia orang berduit karena dia pemborong.
kalau aku hanya pekerja serabutan. Aku minta tolong kali lah sama pak polisi supaya laporanku cepat diperoses dan si Jambrong itu ditangkap,” harap korban seraya menunjukan bukti laporan poli Nomor: STTLP/1844/VII/2019/SPKT Percut. (ZAL)