PATROLINEWS.COM, Bandung – Direksi Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin mengikuti rapat koordinasi “Jabar Antisipasi Covid19” bersama Gubernur Jawa Barat, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat beserta dinas terkait, Rabu (12/2/2020) di ruang sidang RSHS jalan Pasteur nomor 38 Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Adapun istilah Covid 19 adalah nama resmi untuk corona virus 2019 yang telah ditetapkan World Health Organization (WHO).
Rapat dipimpin Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat dr Berli Hamdani Gelung Sakti MPPM untuk mendengarkan kesiapan dari RSHS dan Dinas Pariwisata, Dinas Sosial, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Imigrasi, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda). Hadir juga Kepala kantor Kesehatan Pelabuhan, Direktur Rumah Sakit Rotinsulu, dan Kepolisian.
Dalam kesempatan itu, Direktur Medik dan Keperawatan dr Nucki Nursjamsi Hidajat SpOT(K) MKes FICS memaparkan kesiapan RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin) dalam menangani pasien emerging deseases seperti covid19 dan penyakit infeksi lainnya.
dr Nucki Nursjamsi Hidajat SpOT(K) MKes FICS juga menghimbau agar rumah sakit di Jawa Barat mengetahui dan mematuhi cara merujuk pasien dalam kategori pengawasan sesuai prosedur yang berlaku untuk mengurangi risiko penularan.
“Kita mengingatkan untuk RS yang akan merujuk pasien dengan pengawasan ke RSHS atau ke RS lain di Jawa Barat agar melalui Sisrute (Sitem Rujukan Terpadu-red) sehingga RS yang akan menerima siap, transportasi terjamin dan dikirim sesudah ada lampu hijau dari RS yang sudah menerima,” terangnya.
Terkait tingkatan Covid19 ini, Kata dr Nucki Nursjamsi Hidajat SpOT(K) MKes FICS, Kementerian Kesehatan sudah menentukan 4 kategori, diantaranya orang dalam pengawasan, pasien dalam pemantauan, probable dan terkonfirmasi Covid19.
Gubernur Jawa Barat H Mochamad Ridwan Kamil ST MUD menginstrusikan kepada seluruh dinas terkait untuk melalukan gerakan pemantauan dalam mengantrisipasi Covid19 ini.
“Jawa Barat ingin proaktif dalam mengantisipasi Covid19 ini dengan mendata dan mewawancara warga Jabar yang pergi ke negara yang terjangkit atau warga negara sana yang datang ke Jabar,” kata H Mochamad Ridwan Kamil ST MUD.(Baebudin)