Raih Predikat Kota Medan Terjorok, Pemulung di Medan Gelar Deklarasi Dukungan

PATROLINEWS.COM, Medan – Pemerintah Kota Medan dibawah kepemimpinan Walikota Kota Medan Dzulmi Eldin meraih predikat “Kota Terjorok” dari seluruh kota yang ada di Indonesia dari Kementerian Lingkungan Hidup. Mendapat predikat itu, puluhan pemulung meminta agar Dzulmi Eldin dapat mengkaryakan keberadaan mereka membersihkan Kota Medan. Permintaan itu disampaikan para pemulung Kepada Ketua Komisi D DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan ST di permukiman pemulung daerah pinggiran rel kereta api di Jalan Gaperta Ujung Gg. Bakti, Medan, Selasa (25/01/2018).

Ketua Komisi D DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan mengatakan ada permasalah di Kota Medan dalam mengelola kebersihan, dimana keteladanan dan kepemimpinan Walikota Medan tidak mampu mengkonsolidasikan aparat pemerintah dalam rangka menjamin kebersihan.

“Padahal Pemerintah Kota Medan punya perangkat sampai tingkat lingkungan. Kita mengapresiasi yang dilakukan pemulung hari ini, justru melakukan hal yang tidak dilakukan oleh orang lain. Ketika Kota Medan mendapat predikat Kota Terjorok, justru pemulung memberi dukungan kepada Walikota untuk ikut membersihkan,” ujar mantan aktivitis GMKI Kota Medan ini kepada wartawan.

“Jadi kami Komisi D DPRD Sumut yang salah satu bidangnya lingkungan hidup, merasa malu dimana sebagai ibukota provinsi mendapatkan predikat ini (Kota Terjorok,red). Maka aksi yang dilakukan ibu-ibu selama ini kita apresiasi dan kita coba fasilitasi. Harapan saya dengan media yang turut melakukan peliputan hari ini, kalau media dipercaya sebagai informasi yang benar, harusnya informasi ini dapat dijadikan untuk mengundang Bapak/Ibu ini segera, meskipun tanpa dewan.Jadi Walikota harus melihat niat baik ini untuk memanggil segera para pemulung. Walaupun nantinya pemulung tidak dipanggil, Komisi D akan memfasilitasi untuk memanggil para pihak untuk mempertanyakan kenapa ibukota provinsi dapat predikat sebagai Kota Terjorok,” ungkapnya.

Dijelaskan Sutrisno, para pemulung melalui Ketua Yayasan Pemulung Sejahtera Uba Pasaribu memanggil dirinya untuk menyampaikan aspirasi pemulung kepada Wali Kota Medan.

Sutrisno menyayangkan tidak ada politisi dan pejabat publik yang memberi dukungan kepada Walikota Medan untuk mengatasi masalah predikat Kota Terjorok malah datangnya dari kaum marginal yang selama ini tidak diperhatikan Walikota Medan.

“Saya percaya bahwa yang mengirimkan papan bunga itu dari kelompok intelektual yang memberikan penghormatan sekaligus ungkapan Satir kepada walikota. Yang isinya mengatakan ‘Selamat & Sukses Kepada Wali Kota Medan Atas Penghargaan Kota Terjorok Bagi Kota Medan 2019. Semoga Bapak Sehat Selalu Semoga Bapak Sehat Selalu. Sayangi Medan’. Padahal kelompok marginal memberi energi yang positif, mereka siap kalau dilibatkan membersihkan Kota Medan, inikan partisipasi publik yang datangnya dari bawah. Tidak ada politisi, pejabat publik di Kota Medan yang mengatakan kami siap mendukung walikota. Ini malah datangnya dari para pemulung. Jadi kalau ini tidak diperhatikan Walikota Medan, ini luar biasa beliau ini. Tidak ada penyesalan dari Camat, lurah, kepling, kadis-kadis, DPRD Kota Medan,” sebut politisi PDI Perjuangan ini.

Sutrisno Pangaribuan menegaskan bila Wali Kota Medan mau mengkaryakan pemulung maka dipastikan Kota Medan kedepannnya akan meraih Penghargaan Adi Pura karena pemulung selama ini tanpa digajipun tetap memungut sampah.

“Saya yakin, 1 atau 2 tahun lagi Medan akan meraih Penghargaan Adi Pura, tapi libatkan mereka karena mereka lebih tahu dimana ada sampah. Sekaligus Pemko Medan mampu mengentaskan kemiskinan dipinggiran kota. Jadi perhatikanlah mereka, sediakanlah tempat yang layak bagi mereka. Tidak perlu ada Walikota kalau rakyatnya menangis,” tegasnya.

Sementara, Ketua yayasan Pemulung Sejahtera Uba Pasaribu mengatakan deklarasi dukungan kepada Walikota Medan untuk menunjukkan bahwa pemulung bekerjasama untuk menghilangkan predikat Kota Terjorok dari Kota Medan.

“Sesuai dengan pemberitaan di media elektronik, cetak, online maupun media sosial dikatakan Kota Medan sebagai Kota Terjorok. Selama ini kami saban hari berkecimpung memungut sampah di Kota Medan. Kami merasa sakit hati Kota Medan dibilang Kota Terjorok, padahal kami sudah secara aktif membersihkan Kota Medan. Untuk itu, kami meminta kepada Bapak Walikota Medan dari warga marginal siap diberdayakan Pemko Medan. Selama ini walau tanpa digaji sebenarnya kami sudah terlibat, apalagi kalau diberikan insentif maka kami akan lebih bergiat lagi membersihkan Kota Medan. Jadi kami minta juga kepada masyarakat, sampah yang tidak diangkut Pemko Medan agar menghubungi kami, kami siap untuk dipanggil membersihkan sampah, saya siap untuk menjemput bola, saya siap. Itu alasan kami berkumpul hari ini,” ungkap Uba Pasaribu. (Pnc-1)

Kota TerjorokMedan Kota TerjorokPemulungSutrisno PangaribuanUba PasaribuYayasan Pemulung Sejahtera
Comments (0)
Add Comment