Disoal Tudingan Netralitas Polri, Juru Bicara TKD Sumut Sutrisno Pangaribuan Soroti Pernyataan Romo Syafi’i

PATROLINEWS.COM, Padangsidimpuan – Belum lama berselang setelah Gus Irawan menebar tuduhan, fitnah, kini giliran Muhammad Syafi’i melempar hal yang sama terkait netralitas Polri. Keduanya melempar serangan kepanikan ke institusi negara terkait netralitas, sementara mereka sebagai pejabat negara sembarangan berbicara di depan publik. Sungguh menyedihkan negara kita memiliki Anggota DPR RI, pejabat negara, pembuat UU, tetapi asbun.

Demikian disampaikan Juru Bicara TKD Joko Widodo Ma’ruf Amin Provinsi Sumatera Utara Sutrisno Pangaribuan, ST melalui rilisnya, Sabtu (02/3/2019) menanggapi pernyataan Anggota DPR RI Muhammad Syafi’i yang akrab dipanggil Romo Syafi’i tersebut.

Lanjut Sutrisno Pangaribuan mengatakan jika kedua oknum anggota DPR RI itu menemukan bukti-bukti kuat, silahkan gunakan lembaga DPR RI untuk memanggil Kapolri, lakukan Rapat Kerja di DPR RI.

“Jika tidak sanggup membuat rapat kerja, lapor ke Propam, jika terkait Pemilu, lapor ke Bawaslu. Semestinya kedua oknum Anggota DPR RI itu menggunakan lembaga- lembaga yang memiliki otoritas menguji netralitas Polri,” sarannnya .

Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Sumatera Utara itu juga menegaskan sebagai warga Sumatera Utara, juga Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dirinya prihatin melihat sikap kedua oknum Anggota DPR RI, daerah pemilihan Sumatera Utara tersebut (Gus Irawan & Muhammad Syafi’i,red).

“Saya belum pernah mendengar kedua oknum Anggota DPR RI ini menyampaikan pandangan, ajakan, himbauan untuk Pemilu 2019 yang sejuk, aman, dan damai. Keduanya justru menebar isu politik murahan, yang dapat memicu kegaduhan politik,” ujarnya.

Sikap politisi itu, menurut Sutrisno dampaknya ke masyarakat, terlebih Romo Syafi’i memberikan pujian kepada TNI dan malah sebaliknya meniadakan kinerja Polri dalam menciptakan Pemilu damai.

“Kasihan masyarakat Sumatera Utara jika para politisinya tidak membangun wacana politik yang sehat, mendidik, dan beradab. Memuji TNI dan menuding Polri sebagai upaya membenturkan alat negara, dan itu kejahatan politik,” tukasnya.

Politisi muda PDI Perjuangan yang dikenal vokal mengadvokasi kepentingan masyarakat ini juga menilai agar oknum DPR tersebut tidak menyalanggunakan hak immunitasnya.

“Oknum Anggota DPR RI seperti ini telah kehilangan akal sehat dalam mengikuti kontestasi politik. Hak immunitas, tidak berarti bisa bicara sembarangan, melempar fitnah, dan asbun. Lebih baik gunakan lembaga DPR RI, atau laporkan ke Bawaslu maupun Propam Polri, baru konperensi pers,” tegasnya.

“Kami dari Tim Kampanye Daerah Joko Widodo Ma’ruf Amin Sumatera Utara menginginkan pemilu yang aman, damai, penuh kegembiraan, dan tanpa ketakutan, dan intimidasi. Kami menolak keras siapapun yang ingin terjadi kegaduhan politik, termasuk tudingan terhadap netralitas alat- alat negara tanpa bukti,” pungkas anggota DPRD Provinsi Utara ini menegaskan kembali.

Ketua Komisi D DPRD Sumut ini menyarankan, agar tidak menebar fitnah, hoax dan menuding alat negara tidak netral hanya untuk merebut simpati masyarakat terlebih sampai dmembangun kebencian kepada pemerintah.

“Jika mereka ingin memenangkan pemilu 2019, mari berlomba- lomba menabur kebaikan, menebar optimisme. Kami tidak akan tinggal diam jika para politisi mencoba mengusik pemilu 2019 dengan wacana- wacana yang menyesatkan,” ungkap Sutrisno mengingatkan.

Diberitakan, Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Syafi’i menilai Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto tidak netral dalam menghadapi Pemilu 2019. Politikus Gerindra itu menyatakan akan mengusulkan pemecatan bagi Kapolda Sumut tersebut.

“Saya akan merekomendasikan ini di Komisi III untuk memberhentikan Kapolda Sumut. Kalian lihat nanti tanggal mainnya,” katanya di hadapan massa aksi Aliansi Umat Islam Bersatu di Kantor Wali Kota Medan, Jumat (1/3/2019). (Pnc-1)

Gus IrawanJuru Bicara TKD SumutMuhammad Syafi'iNetralitas PolriPernyataanredRomo Syafi'iSorotiSutrisno PangaribuanTudingan
Comments (0)
Add Comment