PATROLINEWS.COM, Medan – Fraksi Hanura-PKB DPRD Kota Medan menyoroti pentingnya sinkronisasi antara perencanaan pembangunan dan kebutuhan riil masyarakat. Penyerapan anggaran belanja daerah juga diminta lebih optimal untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Penegasan itu disampaikan Bendahara Fraksi Hanura-PKB, Eko Afrianta Sitepu, Jumat (08/8/2025), menanggapi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan 2025–2029 yang dibahas dalam rapat paripurna, Senin lalu.
Eko menekankan pentingnya pembangunan yang merata, terutama di wilayah Medan Utara, yang masih menghadapi berbagai persoalan infrastruktur seperti kemiskinan, kawasan kumuh, banjir rob, serta minimnya akses air bersih dan rumah layak huni. Ia menyebut bahwa 35% anggaran Dinas SDABMBK dialokasikan untuk kawasan tersebut dan harus dimaksimalkan.
“Pembangunan harus berdampak pada peningkatan lapangan kerja, khususnya lewat penguatan sektor UMKM,” tegasnya.
Fraksi juga mendorong pembangunan berwawasan lingkungan, termasuk penyediaan ruang terbuka hijau serta pengawasan ketat terhadap pelaksanaan proyek agar tepat sasaran dan berkualitas.
Terkait rencana Kementerian Perhubungan membangun terminal di depan Pasar Induk Laucih, Fraksi Hanura-PKB mengusulkan pembangunan flyover di Simpang Selayang, Jalan Jamin Ginting, guna mengurai kemacetan kendaraan dari arah Berastagi.
Di sektor pendidikan dan kesehatan, fraksi meminta pemerataan akses dan fasilitas. Hal ini mencakup optimalisasi RSUD Bachtiar Djafar, penyediaan ambulans gratis di Puskesmas, serta pemenuhan tenaga medis. Selain itu, fraksi mendorong realisasi beasiswa 2025–2026, pembangunan SMA dan SMP negeri di Belawan, serta distribusi guru PNS secara merata.
Untuk isu persampahan, Eko menilai peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa dicapai melalui pemutakhiran dan perluasan data Wajib Retribusi Sampah (WRS), termasuk sektor informal dan kawasan permukiman baru.
Sebagai solusi berkeadilan, fraksi menyarankan subsidi retribusi bagi warga permukiman dan pengenaan tarif khusus bagi sektor industri dan komersial sebagai penyumbang sampah terbesar. (Fs)