PATROLINEWS.COM, Medan – Anggota DPRD Medan Hendra DS meminta Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Kota Medan untuk serius mengkaji usul Gubsu Edy Rahmayadi untuk “memperpendek” distribusi minyak goreng (migor) curah di pasar tradisional.
“Imbauan Pak Gub adalah ‘semangatnya’ untuk mengatasi fluktuasi harga migor. Jadi harus ada alternatif distribusi agar pengecer bisa terselamatkan, mulut masyarakat aman,” kata Hendra DS kepada wartawan, Rabu (6/4/2022).
Ketua Fraksi Hanura – PSI – PPP DPRD Medan sepakat jika PUD Pasar mampu menjadi distributor langsung ke pedagang eceran dengan menampung migor curah dari penyalur migor BUMN, maka harga di tingkat pedagang bisa stabil di Rp 15.500 per kg. .
“Namun karena PD Pasar belum pernah mendistribusikan migor curah, kami mohon segera mengkaji usulan Pak Gub untuk dikaji secara komprehensif guna memberikan masukan kepada Walikota Medan untuk mengambil kebijakan,” ujarnya.
Hal itu disampaikan Hendra menanggapi permintaan Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk “memotong kompas” pendistribusian migor curah di pasar-pasar rakyat milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui PUD Pasar. Hal itu juga akan diminta kepada Wali Kota Binjai, Tebingtinggi, Pematangsiantar, dan Padangsidempuan.
Hendra melihat usulan Gubsu itu strategis. Dengan “memotong kompas” pendistribusian migor curah berarti ada ‘crash program’ agar dugaan keberadaan spekulan tidak gentar.
“Jadi dengan ‘shortcut’, bahan dasar ini langsung sampai ke pedagang dari distributor pemerintah melalui BUMN yang ditunjuk. Namun, agar efektif, PUD Pasar harus segera melakukan kajian dan kajian yang komprehensif,” ujar Hendra DS yang juga dikenal sebagai jurnalis senior kawakan ini.
Seperti diberitakan, Gubsu menulis surat kepada Walikota Medan, intinya Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Kota Medan akan menampung migor curah dari dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk pemerintah sebagai distributor migor curah di Sumut. .
Kemudian PUD Pasar bertindak sebagai penyalur kepada para pedagang di pasar rakyat milik Pemko Medan. Informasinya, ada 15 dari 51 pasar rakyat dengan kapasitas relatif besar seperti Pusat Pasar, Pasar Petisah, Pasar Sukaramai dan lain-lain, yang bisa menjadi stimulus atau barometer harga migrasi massal di Sumut.
Dengan ini, pedagang di pasar rakyat milik pemerintah mendapat jaminan mendapatkan stok migor curah dengan harga Rp 14.450 per kg sehingga harga bisa stabil di level Rp 15.500 per kg. Dalam hal ini di setiap pasar tradisional PD Market harus hadir disana.
Naslindo Sirait, Kepala Biro Perekonomian Provinsi, menjelaskan dua BUMN yang ditunjuk pemerintah sebagai distributor, yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) (PPI) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) sudah menyatakan siap mendistribusikan. migrasi massal ke PUD Pasar.
“Dengan mengambil migor curah dari PT PPI dan PT RNI, PD Pasar masih mendapat margin atau keuntungan sekitar Rp 1000 per kg dengan melepas migor curah Rp 14.450 per kg ke pedagang. Jadi pedagang bisa untung Rp 1.050 per kg dengan harga Rp 15.500 per kg,” jelasnya. (Pnc-1)