PATROLINEWS.COM, Medan – Sholat Idul Fitri juga dihadiri Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Wakil Walikota Medan Aulia Rachman, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman dan sejumlah elemen Sumut dan Forkopimda Medan serta seluruh pimpinan OPD di Pemerintah Medan.
Sejak pukul 06.00 WIB, masyarakat sudah datang untuk menunaikan salat Idul Fitri di lapangan bersejarah tersebut. Bersamaan dengan itu, suara takbir memuji dan menyebut asma Allah terus bergema hingga menjelang pelaksanaan salat Idul Fitri dimulai. Saat melaksanakan Sholat Ied, Bobby Nasution berada di barisan paling depan diapit oleh Gubernur Sumut dan Wakil Walikota Medan.
Usai Sholat Ied, Bobby Nasution mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H, mohon maaf lahir batin bagi seluruh masyarakat Medan, salam sejahtera untuk seluruh keluarga. Di momentum Hari Raya Idul Fitri, diharapkan kita bisa kembali fitri dan bisa bersosialisasi dan menjalin hubungan baik satu sama lain.
“Atas nama Pemko Medan, saya mengucapkan selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dari seluruh masyarakat. Semoga momentum ini bisa kembali fitri,” ujar Bobby Nasution.
Menurut Bobby Nasution, sejak tadi malam hingga pelaksanaan salat Ied, masyarakat Kota Medan menyambut baik hari kemenangan tersebut. Tentunya di tengah situasi Pandemi Covid-19, masyarakat diharapkan tetap menjaga Protokol Kesehatan yang ketat.
“Walaupun sekarang kita sudah bisa lebih banyak melakukan kegiatan dan ibadah bebas, bahkan tradisi mudik tetap mematuhi Prokes karena itulah kunci kesehatan kita tetap terjaga. Artinya momentum hari bahagia dan kemenangan bisa tetap terjaga. melalui Prokes yang ketat,” jelasnya.
Bobby Nasution menambahkan, bagi warga yang sudah dan akan mudik, jangan lupa melapor ke Kepala Lingkungan (Kepling) dan Kelurahan agar pengamanan dan pengawasan bisa dilakukan. Dengan begitu, keamanan dan kondusifitas Kota Medan dapat terus terjaga.
Sebelumnya, Al Ustad Hasan Matsum selaku Khatib menyampaikan khutbah bertajuk ‘Ramadhan Bulan Transformasi’. Dikatakan oleh Hasan Matsum bahwa setidaknya ada tiga jenis transformasi atau perubahan yang diperkenalkan oleh Ramadhan dalam kehidupan seorang muslim, yaitu perubahan fisik. Dimana sesuai dengan pengertian puasa berarti menahan diri, yaitu menahan diri secara fisik dari makan dan minum dan hubungan suami istri di siang hari Ramadhan adalah bentuk perubahan paling awal yang diperintahkan oleh Allah SWT.
“Transformasi lainnya adalah transformasi spiritual atau spritual, dimana pada level ini pusat kendali berada pada kesadaran spiritual bahwa ia selalu diawasi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Atau penurunan nilai puasa,” jelas Al Ustad.
Selanjutnya Hasan Matsum mengajak seluruh jamaah dengan semangat Ramadhan kita bangun bersama, karena hanya dengan modal kebersamaan atau gotong royong kita akan kuat dan mampu membangun kota Medan dengan baik demi tercapainya cita-cita bersama terwujudnya kota Medan berkah, maju, dan kondusif.
Sebelum meninggalkan lokasi, Bobby Nasution tampak menyapa dan menyapa warga yang menghadiri salat Idul Fitri. Suasana hangat dan kekeluargaan sangat terasa dalam momentum hari kemenangan tersebut. (Pnc-1)