PATROLINEWS.COM, Medan – Hujan deras yang mengguyur Kota Medan sejak pukul 3 sore hingga berita ini diturunkan membuat sejumlah wilayah Kota Medan terdampak banjir. Pekerjaan drainase tahun 2021 itu pun jadi sorotan warga.
Albert Simamora salah seorang warga Jalan Bahagia By Pass Medan mengatakan bahwa Kota Medan menjadi ‘kolam renang’ dadakan akibat pekerjaan drainase asal dikerjakan.
“Ini namanya kolam renang dadakan, akibat pekerja drainse ini yang asal dikerjakan. Dulu tak pernah banjir di Jalan Bahagia By Pass ini sampai masuk ke rumah, kalau pun banjir hanya menggenangi jalan saja dan itupun langsung surut. Inilah buktinya,” ujarnya.
Pantauan Patrolinews.com, wilayah Kota Medan terdampak banjir juga terjadi di Jalan Turi, Pelajar, HM Joni, Garu, Teladan, Saudara, Kemiri II dan wilayah lainnya.
Akibatnya, banyak kenderaan pribadi dan sepeda motor yang mogok. Tak hanya itu, kesibukan wargapun semakin bertambah dengan menguras air yang sudah menggenangi rumah.
“Kami berharap janganlah anggaran drainase ini dikorupsi karena hasilnya jadi seperti ini, jadi gak nyenyak tidur, perabotan rusak, apalagi capeknya menguras air ini. Tulis Abang aja seperti itu tapi nama aku gak usahlah disebutkan ya,” ujar ibu rumah tangga yang tak ingin namanya disebutkan dengan kesal.
Terpisah Ketua Markas Daerah Laskar Merah Putih Provinsi Sumatera Utara Mangatas Siagian mengatakan, dari pantauan dan laporan anggota Laskar Merah Putih menyebutkan, wilayah Letda Sujono, Karya, Aksara, Pancing, Martubung, Belawan juga terdampak banjir.
“Tinggi airnya selutut juga, ya kita tahu, karena mereka mengirimi video dan foto banjir,” ungkapnya.
Mangatas mengatakan, penyebab banjir dikarenakan fokus proyek drainase hanya dialokasikan untuk kawasan elit saja.
“Dan kelanjutan proyek itu dilaksanakan lagi di Jl. HM. Yamin. Jadi selain daerah elit, pelaksanaan pekerjaan drainase selama ini juga tidak pernah bisa mengatasi masalah banjir, karena drainase yang sudah ada dibangun lagi, tetapi tidak dipikirkan bagaimana membngun agar air itu mengalir ke parit besar sampai ke sungai. Jadi terbukti dan wajar semakin parah banjirnya. Gak adanya itu, main-main ajanya ini semua” tukasnya.
Mengatas berharap agar Wali Kota Medan dapat memprioritaskan penyelesaian titik-titik wilayah banjir dan membangun ruang terbuka hijau untuk menjadi resapan banjir.
“Hanya Lapangan Merdeka dan Lapangan Benteng aja yang ada, itupun dibuat tempat jualan dan tempat parkir. Memang dengan debit hujan yang tinggi ini nanti jadi alasan mereka makanya banjir. Jadi mohon dikaji kembali daerah titik-titik rawan banjir seperti Letda Sujono, Karya, Martubung dan Belawan. Proyek drainase itu harus dibangun agar dapat mengalirkan air dari parit kecil ke parit besar hingga ke sungai,” sarannya. (Pnc-1)